
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto Kemenkeu)
Jakarta, Jurnas.com - Akhir 2024, Neraca pemerintah Indonesia menunjukkan penguatan yang berkelanjutan, tepatnya per 31 Desember 2024.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan peningkatan signifikan pada total aset negara.
Menurut Sri Mulyani, total aset negara pada tahun 2024 telah mencapai Rp13.692,4 triliun. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan catatan tahun 2023 yang sebesar Rp13.072,8 triliun.
Dari sisi operasional, pendapatan yang berhasil dihimpun sepanjang tahun 2024 tercatat sebesar Rp3.115,3 triliun.
Namun, pendapatan ini masih lebih rendah dibandingkan beban operasional yang mencapai Rp3.353,6 triliun, sehingga menghasilkan defisit operasional sebesar Rp238,3 triliun.
Akhir 2024, Utang Negara Capai Rp10.269 Triliun
"Di sisi lain, kegiatan non-operasional mencatatkan surplus Rp22,7 triliun, sehingga defisit operasional secara keseluruhan tercatat Rp215,7 triliun," kata Sri Mulyani.
Sebagai pelengkap informasi keuangan, Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa Laporan Arus Kas Tahun 2024 menunjukkan aktivitas pendanaan dan aktivitas transitoris mencatat arus kas positif. Di sisi lain, aktivitas operasi dan aktivitas investasi mencatatkan arus kas negatif.
Sri Mulyani Neraca Aset