Senin, 09/06/2025 12:44 WIB

Sering Ngantuk Siang Hari? Awas Tanda Dini Demensia dan Pikun

Sering Ngantuk Siang Hari? Awas Tanda Dini Demensia dan Pikun

Ilustrasi Sering Ngantuk Siang Hari? Awas Tanda Dini Demensia dan Pikun (Foto: Pexels/cottonbro)

Jakarta, Jurnas.com - Demensia dan pikun sering kali dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari penuaan. Namun, apakah Anda tahu bahwa ada beberapa tanda awal yang mungkin bisa menjadi peringatan dini? Salah satu gejala yang kurang diperhatikan adalah rasa kantuk berlebihan di siang hari, yang bisa menjadi indikator masalah yang lebih besar, termasuk demensia.

Apa Itu Demensia dan Pikun?

Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk memahami apa itu demensia dan pikun. Demensia adalah istilah umum untuk gangguan otak yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, mengingat, dan berkomunikasi. Pikun sering kali digunakan untuk menggambarkan penurunan kognitif yang signifikan, namun lebih sering dikaitkan dengan gejala usia lanjut.

Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum, namun demensia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah pembuluh darah otak atau cedera kepala. Pikun, atau penurunan fungsi mental, biasanya terjadi seiring bertambahnya usia, namun bukan berarti itu adalah bagian normal dari penuaan.

Mengapa Sering Ngantuk di Siang Hari Bisa Menjadi Tanda Awal Demensia?

Salah satu tanda awal yang kurang dikenal dari demensia adalah ngantuk berlebihan di siang hari. Banyak orang berasumsi bahwa rasa kantuk adalah bagian dari kelelahan biasa atau kebiasaan tidur yang buruk. Namun, pada penderita demensia, gangguan tidur bisa sangat berkaitan dengan penurunan kognitif.

Studi menunjukkan bahwa orang dengan demensia atau penyakit Alzheimer sering mengalami perubahan pada pola tidur mereka. Mereka bisa terjaga di malam hari dan merasa sangat lelah atau mengantuk pada siang hari. Gangguan tidur ini dapat menyebabkan disorientasi, bahkan memperburuk gejala demensia yang ada.

Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor:

  1. Gangguan ritme sirkadian: Otak yang terganggu akibat demensia bisa memengaruhi ritme tidur dan bangun alami tubuh.
  2. Stres atau kecemasan: Gangguan tidur sering kali berkaitan dengan kecemasan yang terjadi pada orang dengan demensia, yang menyebabkan mereka terjaga di malam hari.
  3. Kualitas tidur yang buruk: Demensia dapat menyebabkan masalah tidur seperti insomnia atau terbangun terus-menerus selama malam, sehingga memengaruhi kualitas tidur.

Tanda-Tanda Lain Demensia dan Pikun yang Perlu Diwaspadai

Selain rasa kantuk berlebihan, ada beberapa gejala lain yang dapat menjadi indikator awal demensia atau pikun, antara lain:

  1. Lupa pada hal-hal sehari-hari: Terlalu sering lupa nama orang terdekat, tempat, atau peristiwa yang baru terjadi.
  2. Kesulitan berbicara atau memahami percakapan: Orang dengan demensia sering kali mengalami kebingungan dalam mencari kata-kata atau mengikuti percakapan yang sedang berlangsung.
  3. Kesulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan: Aktivitas sehari-hari seperti memasak atau merencanakan keuangan menjadi lebih rumit bagi mereka.
  4. Perubahan perilaku: Tiba-tiba merasa mudah marah, cemas, atau depresi tanpa alasan yang jelas.
  5. Disorientasi waktu dan tempat: Bingung mengenai hari, tanggal, atau tempat, serta kesulitan mengenali tempat-tempat yang sudah dikenal.

Mengapa Deteksi Dini itu Penting?

Deteksi dini demensia sangat penting karena bisa membantu memperlambat perkembangan penyakit dan memberi pengidap lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Selain itu, perawatan dan pengelolaan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup penderita, bahkan jika penyembuhan total tidak dimungkinkan.

Dengan mengetahui tanda-tanda awal, seperti rasa kantuk berlebihan di siang hari, Anda bisa segera mengonsultasikan masalah ini dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Semakin cepat seseorang didiagnosis, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Langkah-Langkah yang Bisa Diambil untuk Mengurangi Risiko Demensia

Walaupun tidak ada cara untuk sepenuhnya mencegah demensia, ada beberapa langkah yang dapat membantu memperlambat prosesnya atau mengurangi risikonya, seperti:

  1. Olahraga teratur: Latihan fisik membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan menjaga kesehatan kognitif.
  2. Pola makan sehat: Diet yang kaya akan antioksidan, asam lemak omega-3, dan rendah lemak jenuh dapat mendukung kesehatan otak.
  3. Aktivitas mental: Melatih otak dengan membaca, bermain teka-teki, atau mempelajari hal-hal baru dapat membantu menjaga ketajaman mental.
  4. Tidur yang cukup: Mengatur pola tidur yang sehat dan menghindari gangguan tidur akan membantu menjaga kesehatan otak.
  5. Mengelola stres: Mengurangi stres dengan meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan dapat membantu menjaga kesehatan mental.

Jadi, demensia bukan hanya tentang kehilangan ingatan, tetapi juga melibatkan perubahan fungsi otak yang lebih kompleks. Rasa ngantuk berlebihan di siang hari bisa menjadi salah satu tanda awal dari masalah kognitif yang lebih besar, seperti demensia. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala ini sejak dini dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

KEYWORD :

Demensia Pikun Ngantuk Siang Hari Deteksi Dini demensia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :