Minggu, 28/04/2024 13:05 WIB

Program Magang Kerja di Yogyakarta Diikuti 900 Peserta

Peserta magang akan mengikuti pemagangan di 28 perusahaan di Yogyakarta. Paling banyak di sektor rumah sakit,  jasa perbankan, industri kreatif dan industry digital.

Menaker M Hanif Dhakiri memberikan sambutan dan melepas 900 peserta pemagangan kerja di Hotel Roral Ambarukmo, Yogyakarta, Rabu, 17 Mei 2017.

Yogyakarta – Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri melepas 900 peserta pemagangan kerja di Yogyakarta. Pelepasan dilakukan di Hotel Royal Ambarukmo, Rabu, 17 Mei 2017.  Acara ini merupakan kerjasama Kementerian Ketenagakerjaan, Pemerintah DI Yogyakarta, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN), serta beberapa lembaga terkait.

Peserta magang akan mengikuti pemagangan di 28 perusahaan di Yogyakarta. Paling banyak di sektor rumah sakit,  jasa perbankan, industri kreatif dan industry digital. Lama pemagangan antara tiga sampai lima bulan. “Selamat kepada para peserta magang. Anda akan mendapatkan keterampilan kerja sesuai profesi masing-masing,” kata Menteri Hanif.

Program pemagangan kali ini, lanjut menteri, berbeda dengan kesan yang muncul pada pemagangan tahun-tahun sebelumnya, yakni pemagangan formalitas, dimana peserta lebih sering disuruh membuat kopi atau memfotokopi. Pemagangan kali ini  berbasis jabatan dan kompetensi. Setelah selesai magang, mereka akan mendapatkan sertifikasi atas penguasaan keahlian.

“Sertifikasi ini penting, agar keahlian seseorang mendapatkan pengakuan. Di masyarakat, banyak ditemui orang ahli, tapi tidak  mendapatkan pengakuan, sehingga  tidak bisa  masuk ke industri dengan  posisi yang sesuai keahliannya,” terang Menteri Hanif.

Dalam kesempatan tersebut, Menaker juga menyinggung beberapa problem angkatan kerja nasional, antara lain rendahnya kompetensi serta  tidak nyambungnya antara dunia pendidikan dan dunia kerja (missed match). Misalnya, lulusan pendidikan kejuruan namun tidak siap bekerja. Juga problem ketidaksesuaian antara pekerjaan dan tingkat pendidikan (under utilization), misalnya lulusan sarjana namun bekerja untuk profesi yang mestinya cukup dikerjakan lulusan SMA.

“Nah, berbagai problem tersebut bisa dijembatani dengan pemagangan kerja. Ini adalah ikhtiar pemerintahan Jokowi untuk memutus mata rantai lingkaran setan kemiskinan dan rendahnya kompetensi angkatan kerja nasional", tegas Menaker.

Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Di Yogyakarta, KGPAA Sri Paduka Paku Alam X. “Pemagangan akan meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap mental kepribadian tenaga kerja, sehingga mereka lebih terampil dan kompeten,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Program pemagangan yang dilakukan dibeberapa daerah merupakan tindaklanjut dari program Deklarasi Pemagangan Nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada akhir Desember tahun lalu di Kerawang.

KEYWORD :

Info Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri Menaker




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :