Sabtu, 11/05/2024 23:20 WIB

Wapres Tampung Keluh Kesah Pengurus Olahraga

Salah satu keluhan yang disampaikan PB adalah masalah anggaran yang berakibat honor November dan Desember 2016 yang terlambat, termasuk Januari sampai dengan April 2017.

Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menpora Imam Nahrawi saat berdialog dengan komponen olahraga nasional.

Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla bersama Menpora Imam Nahrawi melakukan dialog bersama seluruh komponen olahraga nasional termasuk masing-masing induk organisasi olahraga Pengurus Besar (PB) yang bertanding di Asian Games 2018. Acara tersebut digelar di Istana Wakil Presiden, Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (10/5/2018).

Pada pertemuan ini, selain membahas persiapan dan target prestasi menghadapi Asian Games 2018, Wapres juga menampung keluh kesah PB yang dihadapi selama ini. Jusuf Kalla menyatakan keinginan cabang-cabang olahraga untuk menambah nomor pertandingan di Asian Games 2018 mendatang harus benar-benar dikaji dan jangan sampai malah menjadi kontra produktif. "Saya memahami keinginan cabang-cabang yang keberatan dengan pengurangan nomor pertandingan. Nomor pertandingan di Asian Games 2018 itu tidak jauh beda dengan Incheon 2014. Jadi prinsip efektif dan efisiensi harus tetap diutamakan. Jangan sampai, kita ingin menambah nomor, namun negara lain yang malah mendapat medali emasnya," jelas Jusuf Kalla dalam pertemuan yang diawali dengan makan malam bersama tersebut.

Keinginan untuk menambah nomor pertandingan di sampaikan oleh cabang wushu, bridge, akuatik, dan jetski. Dalam kesempatan tersebut, beberapa cabang juga menyampaikan keluhan berkaitan dengan pendanaan pelatnas yang disampaikan Pertina, lalu izin kerja bagi pelatih asing yang diungkapkan PB PRSI, serta izin memasukkan barang impor uang dihadapi cabang PB Pesti. "Mengenai keluhan-keluhan soal izin, saya minta ke Menpora dan Ibu Puan untuk membantu menyelesai. Kalau perlu soal izin kerja, besok sudah keluar izinnya," tambah Wapres.

Salah satu keluhan yang disampaikan PB adalah masalah anggaran yang berakibat honor November dan Desember 2016 yang terlambat, termasuk Januari sampai dengan April 2017.

Mengenai hal itu, Wapres menunjuk Menpora untuk memberikan jawaban langsung terhadap permasalahan tersebut. "Terkait pertanyaan Pertina, Anggaran November dan Desember 2016 memang baru dibayarkan tanggal 2 dan 3 Jan 2017, karena efek dari pemotongan anggaran. Alhamdulillah sudah terbayar semua. Untuk tahun 2017, seperti yang diberitakan, baru terbayar honor atlet akhir April 2017. Sedangkan akomodasi harus kontraktual dengan pihak ketiga. Keterlambatan tersebut akibat pemecahan satker dan adanya usulan SBML yg baru turun 13 Maret 2017," kata Menpora, menjelaskan. 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pelaksana INASGOC, Erick Thohir menyatakan, keluarnya Keppres dan Perpres dalam waktu dekat akan menjamin kerja INASGOC akan kian cepat untuk kesiapan Asian Games. "Selain jaminan untuk mempercepat kerja sudah ada, saya senang dengan forum dialog ini karena menunjukkan kita akan bisa mencapai tujuan untuk kesuksesan Asian Games selama kita bersatu dan solid. Saya berterima kasih kepada Wapres atas dialog yang makin memperkuat tekad bersama demi tugas negara ini," ucap Erick.

KEYWORD :

Asian Games 2018 Wakil Presiden Menpora PB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :