Minggu, 28/04/2024 20:37 WIB

Mbah Sadiman Sulap Wonogiri Gemah Ripah dan Merangsang

Sadiman (65), sosok pria paruh baya‎ asal Wonogiri, Jawa Tengah, dikenal sebagai pahlawan lingkungan.

Press Gathering DPR RI di Wonogiri, Solo

Wonogiri - Sadiman (65), sosok pria paruh baya‎ asal Wonogiri, Jawa Tengah, dikenal sebagai pahlawan lingkungan. Ia sukses mengharumkan nama Kabupaten Wonogiri dengan meraih penghargaan Kalpataru 2016 sebagai sosok penyelamat lingkungan dari Presiden Jokowi.

Sosok Mbah Sadiman adalah sosok pahlawan dari Waduk Gajah Mungkur, disaat waduk tersebut mengalami pendangkalan dan kawasan sekitarnya terjadi erosi, mbah Sadiman dapat menyulap Wonogiri menjadi gemah ripah dan merangsang sejak menanam pohon di sekitar waduk dan sungai.

"Dulu Wonogiri itu benar-benar gersang, namun sekarang berubah jadi gemah ripah dan merangsang," kata Wakil Bupati ‎Wonogiri Edy Santoso, dalam sambutan kegiatan Press Gathering Wartawan Koordintaroriat DPR RI, bertajuk "Tangtangan, Masalah dan Solusi di Sektor Pertanian", di Pendopo Kabupaten Wonogiri, Sabtu (8/4).

‎Bahkan, kata Edy, Mbah Mujadi rela menjual kambing dan barang-barang berharga miliknya hanya untuk membeli bibit pohon dan menanamnya sendiri.‎ Berkat Mbah Sadiman, banyak mata air bermunculan sehingga dapat dimanfaatkan warga.

Untuk itu, ia berharap, ke depan tidak ada lagi penebangan hutan dan kebakaran hutan. Untuk itu, agar semua pihak mulai sadar untuk memulihkan hutan demi keselamatan bumi.

"Saat itu Mbah Sadiman juga ikut bersama Bupati berangkat ke Riau. Dia didampingi oleh Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Wonogiri dan Camat Bulukerto untuk menerima penghargaan itu," terangnya.

Mbah Sadiman sebelumnya, juga pernah meraih berbagai penghargaan sebagai tokoh lingkungan hidup. Sadiman dikenal sebagai sosok yang gigih dalam melestarikan lingkungan di hutan sekitar rumahnya sejak 20 tahun terakhir.

Sadiman memiliki kegiatan menanam pohon beringin dan jenis pohon lain di hutan. Setiap harinya dia keluar masuk hutan untuk merumput serta merawat dan menanam pohon.

"Apa yang dilakukannya oleh Mbah Sadiman, adalah untuk menjaga kelestarian lingkungannya. Sadiman menanami bukit Gendol dan sekitarnya yang gundul akibat kebakaran dan penebangan liar. Kondisi tersebut menjadikan banyak mata air menjadi mati," tukasnya.

Dengan demikian kata dia, Waduk Gajah Mungkur yang dibangun tahun 1976 dan diresmikan pada tahun 1981, yang mengorbankan hampir 60 ribu jiwa dengan cara bedol desa, kedepannya benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat seperti pengairan, air minum, pertanian dan lainnya.

"Ada sekitar 30 ribu hektare, dan bisa menghasilkan panen tiga kali pertahun yang dialiri air dari Waduk Gajah Mungkur. Fungsi lainnya Waduk ini juga menjadi pembangkit tenaga listrik, untuk perikanan, pariwisata dan air minum," tegasnya.

"Setidaknya dengan adanya Mbah Sadiman, kita berharap akan muncul Mbah Sadiman-sadiman lainnya, untuk melanjutkan dan menjaga kehidupan," ujarnya.

Dalam acara Press Gathering Wartawan DPR tersebut, selain pejabat Kabupaten Wonogiri, Sekjen DPR, juga hadir Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Dan direncanakan, usai acara akan dilaksanakan juga penanaman pohon bersama Mbah Sadiman.

KEYWORD :

Mbah Sadiman Pahlawan Lingkungan Wonogiri Solo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :