Senin, 29/04/2024 15:26 WIB

Penyidik Berencana Panggil Puluhan Anak Dibawah Umur Korban Mucikari Mami Icha

Polda Metro Jaya berencana memanggil puluhan anak di bawah umur korban muncikari Mami Icha

Mucikari Mama Icha diamankan di kasus dugaan perdagangan orang. (Foto: Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com- Penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berencana untuk memanggil puluhan anak di bawah umur yang menjadi korban dari muncikari tersangka FEA alias Mami Icha (24).

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan profiling ataupun identifikasi para anak yang diduga menjadi korban Mami Icha.

“Ini masih dalam tahap identifikasi oleh tim penyidik terhadap 21 orang yang diduga anak korban, anak yang diduga menjadi korban dari dugaan tindak pidana yang terjadi, yang diduga dieksploitasi oleh tersangka FEA,” ujar Ade Safri saat dihubungi, Rabu (27/9/2023).

Kendati demikian, Ade Safri belum menyampaikan lebih jauh mengenai kapan para anak korban itu akan dipanggil untuk diperiksa dalam rangka mengembangkan kasus.

“Ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui lebih dalam jaringan, metode rekrutmen, modus operasi, motif, dan sebagainya dalam rangka ungkap kasus,” ucapnya.

Sebelumnya, Polisi mendalami lebih jauh terkait pengungkapan kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) modus eksploitasi anak secara seksual oleh muncikari tersangka FEA alias Mami Icha (24).

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya mendalami keterlibatan tersangka dalam sebuah jaringan dalam merekrut korbannya.

"Jadi bagaimana tersangka FEA merekrut para anak korban, dari hasil penyelidikan dan penyidikan yang kita lakukan ini mempunyai jaringan untuk merekrut para anak korban ini melalui jaringannya," ungkap Ade Safri kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).

"Ini yang masih kita dalami keterlibatan pelaku atau tersangka lainnya, yang masuk jaringan FEA ini," imbuhnya.

KEYWORD :

Mami Icha Mucikari Puluhan Anak Prostitusi Online




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :