Sabtu, 18/05/2024 16:28 WIB

Melalui Pelatihan, Kementan Perkuat Kelembagaan Usaha Tani di Gorontalo

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan kelembagaan usaha tani di Gorontalo

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menggelar pelatihan kelembagaan usaha tani di Gorontalo, yang berlangsung dari tanggal 22-28 Agustus 2023. (Foto: Kementan)

GORONTALO, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menggelar pelatihan kelembagaan usaha tani di Gorontalo, wilayah Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative (READSI).

Berlangsung dari tanggal 22-28 Agustus 2023, pelatihan ini di antaranya ditujukan untuk menguatkan kelompok tani dan kemampuan petani dalam menganalisis untung dan rugi suatu usaha tani yang mereka sedang jalani.

Salah satu peserta pelatihan dari Bonebolango, Airin Moo menyambut baik pelatihan kelembagaan usaha tani ini. Sebab, kata dia, khusushnya di kelompoknya selama ini belum tertib secara administrasi.

"Yang kita utamakan (selama ini, Red) yang penting kita untung, padahal kita tidak tahu apakah kita untung atau rugi," kata dia saat dijumpai di lokasi pelatihan, New Sentris Hotel Gorontalo, Jumat (25/8).

Airin mengungkapkan sangat senang mengikuti pelatihan ini karena materi-materi yang disajikan para fasilitator/pemateri dikemas dalam bahasa yang mudah diterima oleh petani.

"Kami berterima kasih atas ilmu-ilmu yang harusnya kami terapkan, tapi tidak pernah kami dapatkan. Maka dalam pelatihan ini, kami mengucapkan terima kasih karena mendapatkan ilmu yang sebelumnya kami tidak kami ketahui," tutur dia.

Salah satu pemateri pelatihan ini, Dosen Universitas Gorontalo, Ria Indriani menyajikan materi analisis usaha tani. Dia tidak menyangka materi yang biasanya dia berikan kepada mahasiswanya itu bisa dipahami dengan baik oleh petani.

"Kalau saya lihat walaupun mereka tua-tua, tapi semangat mereka sangat tinggi. Saya jadi antusias juga. Walaupun dipikir-pikir sebenarnya penghitungan ini agak ribet, ya tapi mereka antusias cari tahu," kata dia.

Dia berharap kegiatan ini tetap berlanjut dan menyasar lebih banyak petani di Gorontalo. Sehingga, walaupun mereka tidak menginjak bangku kuliah, mereka bisa menerima materi yang sangat bermanfaat.

"Kalau materi ini sangat penting juga karena petani selama ini hanya tahu untung itu yang ada uangnya, tapi mereka tidak apakah usaha tani ini sebenarnya untung atau rugi. Tidak ada hitungan biayanya," imbuh dia.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Readsi, Jusni Salamanya menjelaskan, peserta pelatihan ini berasal dari tiga kabupaten, yakni 18 dari Kabupaten Gorontalo, 16 dari Kabupaten Bonebolange, dan 16 dari Kabupaten Pohuwato.

"Pelatihan ini kami laksanakan selama tujuh hari mulai tanggal 22-28. Pembelajaran dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas. Kita rencananya akan melakukan praktik lapangan untuk kelompok-kelompok yang kelembagaannya bagus dan pencatatan keuangannya bagus, yang rencana akan dilakukan di hari Sabtu dan Minggu," kata dia.

Dalam pelatihan ini, kata dia, ada beberapa materi yang disampaikan. Di antaranya adalah penguatan kelembagaan kelompok tani dan analisis usaha petani.

"Ini bagus sekali karena selama ini, petani tidak ada pencatatan dan tidak menganalisa hasil usahanya. Mereka hanya menerima hasilnya tanpa menganalisa. Dengan materi-materi seperti ini insyaallah bisa menjadi ilmu bagi petani," tutur dia.

Dia berharap setelah pelatihan, kelompok tani ini bisa terorganisir dengan baik. Sebab, selama ini banyak kelompok-kelompok yang terbentuk, tetapi tidak terorganisir dengan bagus, tidak ada pertemuan kelompok secara rutin, administrasi kelompok belum tertata dengan bagus.

KEYWORD :

Pelatihan BPPSDMP Kementan Kelembagaan Usaha Tani Gorontalo READSI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :