Sabtu, 18/05/2024 17:05 WIB

Pesawat Osprey Jatuh, Tiga Marinir AS Tewas di Australia

Pesawat Osprey memiliki sejarah yang beruk karena serangkaian kecelakaan fatal selama bertahun-tahun.

Sebuah pesawat Osprey seperti dalam gambar jatuh di pulau terpencil di lepas pantai Australia saat latihan pada 27 Agustus 2023. (File foto: AFP/JAM STA ROSA)

DARWIN, Jurnas.com -  Tiga Marinir Amerika Serikat (AS) tewas setelah sebuah pesawat Osprey jatuh di sebuah pulau tropis terpencil di utara Australia saat latihan perang pada Minggu (27/8).

Pejabat AS mengatakan, lima marinir telah diselamatkan dari lokasi kecelakaan dan diterbangkan ke rumah sakit di Darwin dalam kondisi serius. Sementara polisi Australia mengatakan mereka sedang melakukan triase untuk kru lainnya yang terluka di lokasi kejadian.

"Total ada 23 personel di dalamnya," kata pejabat militer AS dalam sebuah pernyataan. "Tiga orang dipastikan meninggal sementara lima lainnya diangkut ke Rumah Sakit Royal Darwin dalam kondisi serius."

Upaya penyelamatan menjadi rumit karena lokasi jatuhnya pesawat adalah Pulau Melville yang terpencil dan berpenduduk jarang, sekitar 60 km sebelah utara daratan Australia.

"Upaya pemulihan sedang berlangsung," kata para pejabat AS, seraya menambahkan bahwa penyelidikan mengenai penyebab insiden tersebut telah diluncurkan.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese menggambarkan insiden itu sebagai sesuatu yang tragis dan disesalkan. Dia menekankan bahwa pihak berwenang masih berusaha untuk menyimpulkan apa yang terjadi.

"Kami ingin memastikan bahwa informasi apa pun yang diberikan benar-benar akurat," katanya kepada wartawan.

Osprey, perpaduan antara helikopter dan pesawat, ikut serta dalam latihan Predators Run, serangkaian latihan perang gabungan yang melibatkan ribuan tentara dari AS dan Australia, serta militer lain seperti Indonesia dan Filipina.

Australia Utara telah menjadi basis yang semakin penting bagi militer AS dalam beberapa tahun terakhir, ketika Washington dan Canberra bekerja sama untuk melawan pengaruh Tiongkok yang semakin besar di kawasan Asia-Pasifik.

Pesawat Osprey memiliki sejarah yang beruk karena serangkaian kecelakaan fatal selama bertahun-tahun. Tahun lalu, empat Marinir AS tewas di Norwegia ketika pesawat V-22B Osprey mereka jatuh saat latihan NATO.

Tiga Marinir tewas pada tahun 2017 ketika sebuah Osprey jatuh setelah menabrak bagian belakang kapal pengangkut ketika mencoba mendarat di laut lepas pantai utara Australia. Kemudian, 19 Marinir tewas pada tahun 2000 ketika Osprey mereka jatuh saat latihan di Arizona.

Awal tahun ini, Angkatan Darat AS melarang sementara semua pilot yang tidak terlibat dalam misi penting, memaksa mereka untuk menyelesaikan pelatihan lebih lanjut setelah serangkaian insiden keselamatan.

Osprey adalah pesawat rotor miring cepat yang menggabungkan fitur helikopter dan pesawat turboprop, menurut Angkatan Udara AS.

Pesawat hibrida ini memiliki dua mesin putar yang diposisikan pada ujung sayap tetap yang memungkinkannya mendarat dan lepas landas secara vertikal, namun juga melaju jauh lebih cepat dibandingkan helikopter konvensional.

Insiden hari Minggu ini menyusul kecelakaan pelatihan yang fatal bulan lalu, yang menewaskan empat warga Australia ketika helikopter Taipan yang mereka tumpangi jatuh ke laut dalam serangkaian latihan perang multinasional di Queensland.

Taipan telah mengambil bagian dalam latihan Talisman Sabre berskala besar, yang melibatkan 30.000 personel militer dari Australia, AS, dan beberapa negara lainnya. Pesawat itu jatuh di dekat Kepulauan Whitsunday saat mengambil bagian dalam operasi malam hari.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Pesawat Osprey Marinir AS Amerika Serikat Latihan Perang Australia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :