Rabu, 08/05/2024 22:53 WIB

KOI Siap Dukung Pengembangan Olahraga Es

Meski Indonesia tergolong baru di olahraga es, namun dalam tidak kalah bersaing dengan negara Asia Tenggara lainnya.

Dari kiri: Raja Parlindungan Pane dan Harry Warganegara, berserta pengurus FHEI saat menyaksikan speed skating di Makomanai Indoor Skating Rink di Sapporo, Jepang, Rabu (22/2/2017).

Sapporo – Kendati bukan negeri salju, Indonesia mulai melirik untuk mengembangan olahraga yang berhubungan dengan es. Sebeb, olahraga es dan peminatnya pun sudah berkembang di Tanah Air. Keikut sertaan Indonesia di Asian Winter Games (AWG) VIII/2017 di Sapporo, Jepang dapat menjadi titik awal bagi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk memberikan dukungan maksimal dalam mengembangkan olahraga yang berhubungan dengan es.

Apalagi, Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Al Ahmed Al Sabah di AWG juga berkomitmen terus mengembangkan olahraga es di negara-negara Asia ke level yang lebih tinggi berkat kemajuan prestasi olahragawan Asia yang telah dicapai selama ini. “Setelah multi event rutin, seperti Asian Games, bangsa Asia kini semakin mantap dengan kemajuan ajang multi cabang di pasir, beladiri, dan indoor games.  Tak ketinggalan olahraga musim dingin, yang saat ini sudah delapan kali digelar sejak 31 tahun lalu di kota Sapporo. Asian Winter Games kali ini terbanyak, 30 negara , dengan tambahan undangan wakil Oseania, Australia dan Selandia Baru,” ungkap Sheikh kala itu.

Menyambut dorongan Presiden OCA, anggota Komisi Eksekutif KOI bidang Sports Development, Harry Warganegara berencana akan mengembangkan pembinaan olahraga es di Tanah Air yang selama ini masih tertinggal. Baik dari beberapa negara Asia, mapun dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

"Malaysia sudah membangun olahraga es sejak 15 tahun lalu. Mereka sudah tiga kali ikut AWG, begitu pula Thailand, Singapura, dan Filipina. Dalam kapasitas dan tanggung jawab sebagai anggota komisi eksekutif KOI, saya akan mengupayakan agar Indonesia bisa pula bertanding di Olimpiade musim dingin," ujar Harry Warganegara dalam siaran persnya.

Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mendesak peran dan perhatian pemerintah serta Kemenpora agar mulai mengalokasikan pendanaan bagi pembinaan olahraga es. Termasuk juga pembangunan fasilitas dan sarana untuk mengembangkan olahraga ini.

Anggota Komisi Eksekutif KOI bidang Sports & Environment, Raja Parlindungan Pane mengatakan, meski Indonesia tergolong baru di olahraga ini, namun dalam bersaing dengan negara Asia Tenggara lainnya tidak kalah. Pada penampilan perdana di AWG, tim Merah Putih ikut di tiga cabang yang semuanya berlangsung di dalam ruangan, seperti hoki es, figure skating, dan short speed track skating.

"Tadi saya menyaksikan di lomba short track speed skating, bagaimana atlet-atlet kita mampu mengalahkan atlet Malaysia, Thailand, dan Filipina. Hal itu menunjukkan kita memiliki potensi meskipun fasilitas latihan dan dana terbatas karena mereka hanya berlatih di mall dengan dana dari kantong pribadi atau dari organisasinya," jelas Raja.

Ia bersama Harry Warganegara berserta pengurus Federasi Hoki es Indonesia (FHEI) menjadi pendukung para atlet nasional di nomor shorts track speed skating yang bertanding di Makomanai Indoor Skating Rink, Sapporo, Rabu (22/2/2017). Oleh karena itu, Ketua Umum SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) Pusat ini juga menginginkan agar perhatian terhadap organisasi-organisasi olahraga es yang baru, seperti hoki es, dan figure skating semakin diperbesar.

"KOI, KONI, dan juga Kemenpora harus membuka mata serta pintu bagi mereka agar peluang menorehkan prestasi dan mengibarkan bendera Merah Putih di tingkat internasional lebih terbuka. Hanya melalui olahraga kita bisa berdiri sejajar dengan bangsa lain yang lebih maju," tambahnya.

KEYWORD :

Olahraga es KOI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :