Senin, 29/04/2024 15:38 WIB

Satgas Merah Putih Dituding Bentuk Polisi Darah Biru

Satgas Merah Putih bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dinilai justru menciptakan perpecahan soliditas di internal Polri.

Politikus PDIP, Herman Herry

Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Merah Putih bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dinilai justru menciptakan perpecahan solidatas di internal Polri. Sebab, Satgas itu membuat Polri terkotak-kotak. Anggota Komisi III DPR Herman Hery mengatakan, pembentukan Satgas itu seolah-olah untuk berkumpulnya polisi yang terkesan ekslusif.

"Jadi menurut saya seperti membentuk polisi darah biru. Saudara Kapolri membentuk kelompok sendiri," kata Herman, saat rapat kerja Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Tito, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/2).

Menurutnya, dengan pembentukan satgas ini, maka seperti ada tiga cluster di kepolisian. Yakni, polisi darah hitam, darah merah dan darah biru. Dimana, kelompok darah biru yang bisa menduduki jabatan stretagis seperti di Jakarta. Sedangkan darah merah, cukup dua tahun menjabat di daerah. "Sedangkan darah hitam mati kering di Indonesia timur," tegas Herman.

Dia menegaskan, kalau masuk satgas inti akan mudah menduduki posisi di Polres tertentu maupun jabatan strategis lainnya. "Ini jadi perbincangan keluar. Saya kritisi karena saya sangat mencinai institusi ini," katanya.

Menurut Herman, jabatan-jabatan strategis di Polri hanya diistimewakan untuk orang-orang tertentu yang ada di dalam Satgas. "Kalau tidak ada dalam satgas bukan orangnya Kapolri," kata Herman.

Herman menegaskan, sejak awal uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR, Tito berjanji akan membuat institusi Polri menjadi solid. Namun, dengan pembentukan Satgas tersebut justru membuat soliditas di internal Polri terpecah.

Atas dasar itu, Herman menduga Polri sudah tidak mampu mengayomi, melayani masyarakat dan memahami persoalan bangsa. Sebab, Satgas itu diketahuinya berisikan orang-orang unggulan sehingga menimbulkan kecemburuan sesama anggota Polri.

Dia pun mempertanyakan anggaran pembentukan satgas tersebut. Apakah memang ada di dalam nomenklatur anggaran Polri. "Ini bisa menjadi hal yang tidak baik. Saya tidak menuduh, tapi sebagai anggota dewan menjalankan fungsi pengawasan saya," katanya.

Herman menegaskan, kritikan ini ditujukan untuk menjadi bahan perhatian soal pembentukan satgas yang berisikan 87 orang inti itu. "Sehingga orang merasa tidak masuk satgas bukan tim kapolri, bukan tim inti," katanya.

KEYWORD :

Satgas Merah Putih Kapolri Herman Herry




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :