Sabtu, 18/05/2024 21:11 WIB

El Nino Mengancam, Syahrul Yasin Limpo Minta Petani Percepat Tanam

 Indonesia akan menghadapi kemarau ekstrem yang sangat panjang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memengang ramuan biosaka sebelum melakukan panen padi di Desa Leppangan, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan untuk mempercepat proses tanam seusai panen raya yang digelar hari ini, Minggu, 16 April 2023.

GOWA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong percepatan tanam padi setelah panen. Sebab, Indonesia akan menghadapi kemarau ekstrem yang sangat panjang.

"Besok kita akan menghadapi kemarau ekstrem yang sangat panjang. Karena itu, kita sama-sama perkuat posisi pangan kita ke depan melalui percepatan tanam," ujar SYL saat meninjau gerakan tanam padi di Desa Maradekaya, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 

Menurut dia, masalah pangan menjadi faktor yang paling penting karena berkaitan dengan kebutuhan dasar. Disisi lain, pangan menjadi faktor penentu dari kekuatan ekonomi sebuah negara.

"Makanan itu dibutuhkan manusia di seluruh dunia. Dan yang namanya el nino ini akan kita hadapi hingga September nanti. Oleh karena itu selagi masih ada air kita kejar, yuk percepatan tanam ini. Jadi selesai panen langsung tanam karena air masih ok," tutur dia.

SYL berharap, Kabupaten Gowa memiliki kemampuan dan daya tahan luar biasa terhadap berbagai tantangan dan krisis global. Kabupaten Gowa harus mampu berada pada posisi zona hijau dalam mengoptimalkan pertanaman pangan.

"Oleh karena itu lakukan optimalisasi lahan dan pertanaman. Kita berharap besok el nino ini tidak berdampak signifikan. Artinya antisipasi kita mampu kita implementasikan secara bersama," katanya.

Asisten 1 Kabupaten Gowa, Muhammad Russi mengatakan bahwa luas hamparan yang dilakukan percepatan mencapai 300 hektare. Adapun luas secara keseluruhan di Kecamatan Bajeng mencapai 3.040 hektare dengan Rata-rata produktivitas mencapai 7,2 ton per hektare.

"Kami mendukung upaya kementan dalam mempercepat pertanaman di wilayah kami. Perlu kami laporkan bahwa hamparan yang ditanam mencapai 300 hektare. Sementara total keseluruhan di kecamatan Bajeng mencapai 3.040 hektare dengan produktivitas 6 sampai 7,2 ton per hektar. Alhamdulliah wilayah ini juga merupakan wilayah pertanian presisi dan sudah masuk zona hijau," kata dia.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan kementan, Suwandi mengatakan bahwa peningkatan indeks pertanaman (IP) padi di Kabupaten Gowa diharapkan bisa menyumbang produksi secara maksimal.

Saat ini, kata dia, petani sudah bertanam tiga kali dalam setahun dari pertanaman biasanya yang hanya 2 kali dalam setahun.

"Kuncinya pada kesiapan air dengan teknologi budidaya hemat air. Kemudian tersedia benih super genjah yang tahan kekeringan serta jarak antara panen ke tanam maksimal 14 hari. Dan satu lagi juga didukung asuransi dan akses KUR," jelasnya.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Tanam Padi Kemarau Ekstrem El Nino




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :