Minggu, 19/05/2024 01:50 WIB

Kapal Selam AS Tiba di Korea Selatan, Korea Utara Tembakkan Dua Rudal

Rudal balistik itu ditembakkan hanya beberapa jam setelah kapal selam rudal balistik Amerika Serikat (AS) tiba di pelabuhan Korea Selatan.

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan dari lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara pada 13 Juli 2023. (Foto: KCNA via Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Militer Jepang dan Korea Selatan mengatakan, Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik ke arah timur pada Rabu pagi (19/7). Kedua rudal itu diperkirakan jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Rudal balistik itu ditembakkan hanya beberapa jam setelah kapal selam rudal balistik Amerika Serikat (AS) tiba di pelabuhan Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam empat dekade.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan meminta Korea Utara untuk menghentikan peluncuran semacam itu.

"Kami mengutuk keras peluncuran rudal balistik berturut-turut Korea Utara sebagai tindakan provokatif serius yang merusak perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea serta masyarakat internasional," kata JCS dalam sebuah pernyataan.

JCS menambahkan bahwa peluncuran tersebut jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Sementara itu, militer AS mengatakan, pihaknya mengetahui peluncuran rudal tersebut dan sedang berkonsultasi secara dekat dengan sekutu dan mitranya.

Komando Indo-Pasifik AS dalam sebuah pernyataan mengatakan, peluncuran tersebut tampaknya tidak menimbulkan ancaman langsung bagi AS atau sekutunya, tetapi peristiwa tersebut menyoroti dampak destabilisasi dari program senjata ilegal Korea Utara.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada kepada wartawan menjelaskan bahwa rudal pertama mencapai ketinggian 50 km dan menempuh jarak 550 km, sedangkan yang kedua naik setinggi 50 km dan terbang sejauh 600 km. 

"Jepang mengajukan protes terhadap peluncuran rudal melalui saluran diplomatik," katanya.

Penembakan itu terjadi hampir seminggu setelah Korea Utara menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 terbarunya, sebuah peluncuran yang dikatakan Pyongyang sebagai peringatan bagi Amerika Serikat dan musuh lainnya.

Juga pada hari Selasa, seorang tentara AS yang menghadapi tindakan disipliner melarikan diri melintasi perbatasan antar-Korea ke Korea Utara. Prajurit itu diyakini berada dalam tahanan Korea Utara, kata Washington, menciptakan krisis baru antara kedua musuh tersebut.

"Penembakan rudal balistik terbaru Korea Utara mungkin tidak terkait dengan seorang tentara Amerika yang melintasi perbatasan antar-Korea, tetapi insiden semacam itu juga tidak membantu," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

"Korea Utara tidak diragukan lagi menentang kelompok perencanaan perang nuklir AS-Korsel baru yang bertemu untuk pertama kalinya pada hari Selasa, serta kunjungan kapal selam rudal balistik nuklir AS," katanya.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Rudal Balistik Korea Utara Konflik Korea Utara AS Zona Ekonomi Eksklusif Jepang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :