Gatot. S. Dewa Broto
Jakarta - Menghadapi Asian Games 2018/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mengajukan penambahan anggaran pelaksanaan pemusatan latihan nasional (pelatnas) atlet. Setelah tahun lalu terkena pemangkasan signifikan, Badan yang bertugas menyiapkan atlet elit nasional ke ajang internasional ini pun mengajukan anggaran Rp650 miliar untuk tahun ini.
Tahun ini, anggaran yang diplot pemerintah untuk Satlak Prima adalah Rp500 miliar, sama seperti tahun lalu sebelum terpangkas sekitar 50 persen karena adanya kebijakan efisiensi. Karena banya program tahun lalu yang terpangkas, tahun ini minta ditambah sekitar Rp150 milyar.
Permintaan penambahan anggaran tercetus pada pertemuan antara Satlak Prima dengan pihak Kemenpora di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (16/2). Menpora Imam Nahrawi juga turun langsung dalam pertemuan yang membahas perkembangan persiapan Asian Games 2018/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Asian Games 2018.
"Dalam rapat tadi Prima meminta tambahan anggaran ke pemerintah setelah pada 2016 anggarannya terpangkas hingga 50 persen," kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto. "Tambahan dana ini dengan dalih untuk menutupi program 2016 yang urung dilakukan. Yang jelas ini baru sebatas usulan lisan saat pertemuan tadi," tambah Gatot.
Sebagai tuan rumah Asian Games 2018/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Asian Games 2018, Indonesia memang bertekad ingin mampu bersaing masuk sepuluh besar. Untuk itu perlu persiapan yang matang dalam hal persiapan atlet maupun pendanaan untuk menopang program pelatihan.
Dalam rapat yang juga dihadari ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto ini juga dibahas target medali realistis yang bakal direbut oleh atlet Indonesia. Dengan target masuk 10 besar, maka kontingen Merah Putih harus mampu meraih medali emas antara 23-25 keping.
Asian Games 2018 KOI Asian Games Kemenpora
