Jum'at, 17/05/2024 10:42 WIB

Program Sekolah Ekspor Latih 2.200 Mahasiswa Jadi Eksportir

Program Sekolah Ekspor Latih 2.200 Mahasiswa Jadi Eksportir

Plt Direktur Jenderal Dikti Ristek, Nizam (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah melatih 2.200 mahasiswa menjadi eksportir muda, melalui program Sekolah Ekspor yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Nizam, menyampaikan bahwa para mahasiswa tidak hanya diajari teori ekspor, melainkan juga dimentori oleh para eksportir senior di Tanah Air.

"Termasuk ikut Trade Expo di Singapura tahun lalu, dan tahun ini mudah-mudahan akan ikut lagi. Jadi ini kita harapkan bisa melahirkan eksportir-eksportir muda," kata Nizam usai kegiatan `Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023` di Jakarta pada Senin (19/6) kemarin.

Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 merupakan pertemuan yang diselenggarakan dalam rangka mencetak dan mengembangkan para eksportir muda Indonesia dari kalangan mahasiswa dan dosen serta mewujudkan kolaborasi nyata antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha.

Pada konferensi ini, 12 tim Export Startup Matchup sebagai bagian dari Sekolah Ekspor diberikan kesempatan untuk menampilkan barang-barang hasil produksinya dan mendapatkan saran serta masukan langsung tentang kiat-kiat menjadi eksportir.

Nizam mengatakan bahwa kualitas barang ekspor yang baik dapat dicapai dengan adanya quality control dan quality assurance yang baik. Pemberian nilai tambah pada produk-produk dalam negeri bisa diberikan lewat ide, kreativitas, serta inovasi oleh generasi muda untuk mengolah produk sehingga dapat memaksimalkan daya saingnya untuk memasuki pasar internasional.

"Saya banyak mendapat cerita misalnya eksportir bisa mengirim dua kontainer, tapi kemudian turun menjadi satu kontainer, tahun berikutnya berhenti pesanannya karena kualitasnya menurun. Jadi, menjaga kualitas atas barang yang kita ekspor itu menjadi bagian yang sangat penting dalam proses ekspor. Itu semua dibutuhkan ketangguhan, kegigihan, dan juga daya juang yang tinggi dari seorang eksportir," tutur Nizam.

Handito Joewono selaku Kepala Sekolah Ekspor menuturkan bahwa Konferensi Kolaborasi Ekspor Nasional 2023 ini menjadi ajang kolaborasi antara pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam menemukan terobosan yang dapat mendorong dan membangun ekspor nasional.

"Pertemuan ini bisa dikatakan sebuah pertemuan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan tinggi, pemerintah, dan masyarakat. Itu tentu saja menjadi ajang bagaimana mencari terobosan untuk pembangunan Indonesia," ujar Handito.

"Itu benar-benar kolaborasi yang luar biasa antara seluruh unsur yang terkait dengan pembelajaran nasional dan hari ini kita melakukan itu kembali dalam mendorong ekspor nasional," tutup dia.

KEYWORD :

Sekolah Ekspor Eksportir Muda Kemdikbudristek Ditjen Diktiristek Nizam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :