Jum'at, 17/05/2024 13:49 WIB

Yuk, Jadi Pengguna Digital yang Cerdas, Kritis, dan Kebal Hoaks!

Yuk, Jadi Pengguna Digital yang Cerdas, Kritis, dan Kebal Hoaks!

Ilustrasi Teknologi digital (Foto: USAtoday)

Jurnas.com – Di saluran komunikasi yang tak berbatas seperti internet, berbagai konten positif dan negatif berseliweran tiada henti. Salah satu konten negatif yang dampaknya sangat membahayakan ialah hoaks. Untuk menghindari hoaks, pengguna digital hendaknya cerdas dan mampu memahami bagaimana memilah informasi.

”Butuh sikap kritis dan kecerdasan untuk memahami serta memilah informasi agar ekosistem digital Indonesia tidak makin dibanjiri informasi hoaks,” ujar R. Goenara Daradjat dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Yayasan Sahabat Nurani Banten, di Desa Dahu, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Sabtu (17/6) sore.

Plt. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pandeglang itu mengatakan, agar tak termakan informasi palsu, pengguna digital mesti mengenali ciri-ciri hoaks. Di antaranya, informasinya menciptakan kecemasan, kebencian, dan permusuhan. Lalu, sumber informasi biasanya tidak jelas, isi pesan memihak, dan tidak ada klarifikasi.

”Ciri lain, biasanya mencatut tokoh berpengaruh, judul provokatif tak sesuai isi, memelintir pernyataan narasumber untuk menyembunyikan fakta, minta dibagikan ulang (diviralkan), dan bersumber dari media abal-abal dengan alamat dan penanggung jawab tidak jelas,” rinci Goenara dalam diskusi yang dipandu moderator Joan Permana itu.

Dalam diskusi luring (offline) bertajuk ”Kebal Hoaks: Ayo Jadi Netizen Kritis” itu, Goenara menyebut bahaya hoaks yang memanfaatkan fanatisme seseorang dengan mengatasnamakan ideologi, agama maupun suara rakyat. ”Hoaks seperti itu berpotensi memecah belah bangsa,” tegasnya.

Hasil pantauan media sosial periode 2018-2022, sambung Goenara, Kemenkominfo menemukan 9.546 hoaks yang tersebar di berbagai platform media sosial. Hoaks menyebar di media sosial (92 persen), aplikasi percakapan (62 persen), dan 34 persen tersebar di situs web.

Sejak dua tahun silam, Kemenkominfo aktif menyelenggarakan program nasional untuk meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. Program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD) membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.

Dari perspektif kecakapan digital, tutor PJJ Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Herman Purba mengatakan, penyebab masyarakat mudah percaya pada hoaks karena seringkali hanya berpatokan kepada judul berita atau informasi untuk menarik sebuah kesimpulan.

”Selain itu, malas berpikir dan melakukan verifikasi atas informasi yang diterima, percaya pada satu sumber, mudah percaya pada informasi yang
terhubung dengan perasaan (emosional), dan pada informasi yang ’viral’ di media sosial karena banyak yang melakukan share, like, dan komen,” jelas Herman Purba.

Sementara influencer Ana Livian menilai, selain hoaks, dalam dunia digital juga banyak ditemukan kejahatan digital berupa penipuan, bullying, phising, scam, dan kekerasan seksual. Untuk menghindarinya, ia menyarankan pengguna digital tidak merespons email yang meminta data pribadi.

”Cermati halaman yang diakses, pastikan halaman tersebut terverifikasi dan aman, tidak membagikan kode OTP, rahasiakan password dan username semua jenis akun. Lalu, buat password yang sulit, selalu melindungi data pribadi, dan waspada Love Scamming di Dating Apps,” urai Ana Livian.

Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia yang Makin Cakap Digital.

Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

KEYWORD :

Kemenkominfo IMCD Digital Pengguna




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :