Minggu, 28/04/2024 15:48 WIB

Nusatani, Program Kerjasama Kemendes-SurfAid Sukses Turunkan Angka Stunting di Bima

Nusatani merupakan sebuah program kerjasama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan SurfAid dalam rangka meningkatkan akses masyarakat di daerah-daerah 3T

Keterangan Foto (dari kiri-kanan): Direktur PPSBK Kemendes PDTT, Dimposma Sihombing, Wakil Bupati Kabupaten Bima, Dahlan M. Noer, Development Counselor MFAT New Zealand Indonesia, Kirk Yates, dan Country Director SurfAid International Indonesia, Dinnia Joedadibrata. (Foto: Ist)

Bima, Jurnas.com - Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial Budaya dan Kelembagaan (PPSBK) Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT Dimposma Sihombing menghadiri acara puncak penutupan program Nusatani di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Nusatani merupakan sebuah program kerjasama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan SurfAid dalam rangka meningkatkan akses masyarakat di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) terhadap pelayanan kesehatan, sanitasi dan air bersih, serta gizi yang lebih baik.

SurfAid sendiri adalah organisasi nirlaba internasional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah terpencil yang terhubung melalui lokasi selancar (surfing).

Dalam pelaksanaannya, program Nusatani dilakukan dengan melakukan intervensi gizi dengan pendekatan pertanian yang sensitif gizi (Nutrition-Sesitive Agriculture) yang bertujuan untuk memastikan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui peningkatan ekonomi dari pertanian.

Program ini sudah berlangsung sejak tahun 2019 hingga 2023.

“Sangat mengapresiasi kerjasama dengan SurfAid yang telah dilaksanakan di Kabupaten Bima selama 5 tahun terakhir ini. Keberhasilan ini merupakan kristalisasi dari kerjasama semua pihak, baik pemerintah, relawan, termasuk partisipasi masyarakat Bima untuk keluar dari ketertinggalannya," ujar Dimposma Sihombing saat memberikan sambutan dalam acara penutupan program Nusatani di Kabupaten Bima, Kamis (15/06/2023).

Capaian program Nusatani di Kabupaten Bima sendiri hingga bulan Juni 2023 yaitu sebanyak 15 indikator tercapai dari 21 target indikator (tingkat capaian 71%).

Hal tersebut dibuktikan dengan penurunan angka stunting di wilayah intervensi Kecamatan Parado yang turun hingga 64%.

“Keberlanjutan program Nusatani harus terus dikawal, baik oleh Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Desa. Ini sebagai komitmen untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bima. Meskipun SurfAid sudah selesai memberikan pendampingan, harapannya dapat terus disebarluaskan oleh para local champion kepada desa lainnya sehingga keberhasilan program Nusatani tidak berakhir disini,” lanjut Dimposma.

Dalam kegiatan penutupan program Nusatani di Kabupaten Bima, dilakukan berbagai rangkaian kegiatan seperti kunjungan ke lokasi Sub-Demo Plot di Desa Lere yang sudah menerapkan praktek pertanian baik (Good Agricultural Practice) dan Smart Farming.

Kemudian mengunjungi sesi kelas Edukasi Pola Asuh (Parenting) yang difasilitasi oleh relawan fasilitator masyarakat yang telah dilatih oleh SurfAid. Dalam kelas ini dilakukan praktek menu 4 bintang yang merupakan materi utama dalam kelas ini untuk membiasakan variasi menu gizi seimbang kepada keluarga, dan dilanjutkan dengan diskusi Bersama Gerakan Perempuan Peduli Desa.

Rangkaian kegiatan selanjutnya yaitu, kunjungan ke Posyandu Kembang Kemiri di Desa Parado Wane, pada sesi ini diperlihatkan langsung praktek pelayanan posyandu balita dan kelas ibu hamil dalam upaya monitoring pencegahan stunting dan terakhir melihat langsung hasil pada lahan binaan di Demfarm Parado Wane (Demonstration Farm), sekaligus dialog dengan para petani.

Komoditas utama yang ditanam, seperti cabe, tomat, dan sayuran. Hasil panen ini sekaligus mendukung program Dapur Sehat yang dilakukan oleh Posyandu dalam pemenuhan gizi balita setempat.

“Kami sangat terhormat menjadi mitra pembangunan di Indonesia. Saya berharap kesuksesan program Nusatani ini akan terus berkelanjutan dan dapat direplikasi di daerah lain” ujar Development Counselor MFAT New Zealand Indonesia, Kirk Yates.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Country Director SurfAid International di Indonesia, Dinnia Joedadibrat, Wakil Bupati Kabupaten Bima, H. Dahlan M. Noer, Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Camat Parado, para Kepala Desa di wilayah Kecamatan Parado, Kepala Puskesmas Kecamatan Parado, Ketua Kelompok Binaan, serta seluruh relawan dan kader Binaan SurfAid.

KEYWORD :

Nusatani Kemendes PDTT SurfAid Angka Stunting Bima PPSBK Dimposma Sihombing




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :