Minggu, 28/04/2024 18:19 WIB

Penyelidikan Jerman terhadap Serangan Nord Stream Beralih ke Polandia

Para penyelidik merekonstruksi pelayaran Andromeda selama dua minggu, kapal pesiar sepanjang 50 kaki (15 meter) yang diduga terlibat dalam sabotase pipa Nord Stream 1 dan 2, kata surat kabar itu.

Kebocoran gas di Nord Stream 2 terlihat dari pesawat pencegat F-16 Denmark di Bornholm, Denmark, pada 27 September 2022. (Foto: Danish Defense Command/Forsvaret Ritzau Scanpix/via Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Penyelidik di Jerman sedang memeriksa bukti yang menunjukkan bahwa tim sabotase menggunakan Polandia sebagai basis operasi untuk meledakkan pipa Nord Stream di Laut Baltik, lapor Wall Street Journal (WSJ).

Para penyelidik merekonstruksi pelayaran Andromeda selama dua minggu, kapal pesiar sepanjang 50 kaki (15 meter) yang diduga terlibat dalam sabotase pipa Nord Stream 1 dan 2, kata surat kabar itu.

WSJ pada hari Sabtu mengutip orang-orang yang mengetahui pelayaran tersebut sebagai indikasi bahwa kru sabotase menempatkan bahan peledak laut dalam di Nord Stream 1, sebelum mereka mengarahkan kapal ke jalur menuju Polandia.

WSJ menambahkan Jerman sedang mencoba mencocokkan sampel DNA yang ditemukan di kapal "setidaknya dengan satu tentara Ukraina". Bukti termasuk data dari peralatan radio dan navigasi Andromeda, serta telepon satelit dan ponsel serta akun Gmail yang diduga digunakan oleh pelaku.

"Secara keseluruhan, rincian menunjukkan bahwa kapal itu berlayar di sekitar masing-masing lokasi di mana ledakan kemudian terjadi, bukti yang memperkuat keyakinan penyelidik bahwa Andromeda berperan penting dalam penghancuran pipa tahun lalu," katanya.

Para penyelidik mulai memeriksa kapal itu setelah mendapat petunjuk dari dinas intelijen Barat, kata surat kabar itu.

Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman dan juru bicara pemerintah Polandia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Informasi tentang petunjuk Polandia atau Ukraina dalam penghancuran NS1 dan NS2, diulangi di ruang media, secara konsisten digunakan oleh aparat pengaruh Rusia untuk menciptakan kesan/anggapan di antara penerima bahwa Warsawa dan Kiev berada di balik insiden ini," kata Wakil Menteri Koordinator Layanan Khusus Polandia, Stanislaw Zaryn di Twitter.

Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 membuat ketergantungan Eropa pada gas alam Rusia menjadi sorotan politik. Penghancuran jaringan pipa Nord Stream mempercepat peralihan kawasan itu ke pemasok energi lainnya.

Awal pekan ini, Washington Post melaporkan, pemerintah AS mengetahui dari badan intelijen Eropa tentang rencana rahasia militer Ukraina untuk menyerang pipa menggunakan penyelam, yang melapor langsung kepada Panglima Angkatan Bersenjata tiga bulan sebelum ledakan September 2022.

Pada hari Rabu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membantah keterlibatan pemerintahnya dalam sabotase pipa gas.

"Saya adalah presiden dan saya memberikan perintah yang sesuai. Hal semacam itu belum pernah dilakukan oleh Ukraina. Saya tidak akan pernah bertindak seperti itu," kata Zelenskyy, meminta bukti keterlibatan Ukraina.

Media Jerman pada bulan Maret mengidentifikasi kemungkinan keterlibatan kapal pesiar dari perusahaan yang berbasis di Polandia milik warga Ukraina dalam serangan itu.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Ledakan Pipa Nord Stream Polandia Perang Rusia Ukraina Laut Baltik Jerman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :