Minggu, 28/04/2024 17:47 WIB

Iran Masih Selundupkan Senjata dan Narkotika ke Yaman

Iran masih memasok senjata dan obat-obatan yang membantu memicu perang yang meletus pada tahun 2014.

Utusan khusus AS untuk Yaman Tim Lenderking, menghadiri wawancara dengan Reuters di Amman, Yordania 2 April 2022. Gambar diambil 2 April 2022. (Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Yaman, Tim Lenderking mengatakan, Iran terus memasok senjata dan obat-obatan yang memicu perang Yaman meskipun ada kesepakatan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Arab Saudi.

Kesepakatan yang ditengahi China tercapai pada Maret, pembicaraan antara Arab Saudi dan Houthi yang didukung Iran di Yaman, dan gencatan senjata yang sebagian besar telah diadakan meskipun berakhir pada bulan Oktober telah meningkatkan prospek untuk mengakhiri konflik.

Namun, Lenderking mengatakan kepada wartawan dalam pengarahan daring tentang kunjungan terakhirnya ke wilayah tersebut, Iran masih memasok senjata dan obat-obatan yang membantu memicu perang yang meletus pada tahun 2014 dan telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

"Orang-orang Iran terus menyelundupkan persenjataan dan narkotika ke arah konflik ini dan kami sangat prihatin bahwa hal ini akan terus berlanjut terlepas dari keuntungan yang akan datang dari kesepakatan Saudi-Iran. Jadi, menurut saya itu adalah ruang yang harus kita perhatikan," kata Lenderking pada Kamis (11/5).

"Terlepas dari kenyataan bahwa kami menyambut baik kesepakatan antara Saudi dan Iran, saya tetap khawatir tentang peran Iran," katanya, berpendapat bahwa Teheran telah melatih pejuang Houthi dan memperlengkapi mereka untuk melawan dan menyerang Arab Saudi.

Iran membantah mempersenjatai Houthi, yang merebut ibu kota Yaman, Sanaa, setelah menggulingkan pemerintah dan menguasai sebagian besar wilayah negara itu.

Pejabat AS menuduh Iran melanggar resolusi PBB dengan memasok Houthi dengan drone dan rudal untuk serangan lintas batas ke Arab Saudi, meskipun tidak ada serangan seperti itu selama lebih dari setahun.

Perang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang bergantung pada bantuan internasional.

Kesepakatan Saudi-Iran saja tidak akan mengakhiri konflik, yang hanya dapat diselesaikan melalui negosiasi antara pihak Yaman, kata Lenderking.

"AS tidak akan membuka kembali kedutaannya di Sanaa sampai yakin perang telah berakhir dan proses perdamaian yang sangat tegas dan tidak dapat diubah" sedang berlangsung," katanya.

KEYWORD :

Amerika Serikat Yaman Tim Lenderking Hubungan Arab Saudi Yaman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :