Minggu, 28/04/2024 17:41 WIB

Menkeu Sebut RI Bakal Dapat "Ujian Berat" Ekonomi Global

Menkeu Sebut RI Bakal Dapat

Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir secara daring dalam konferensi internasional yang digelar UIII (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia akan menghadapi sejumlah `ujian berat`, sebagai dampak dari ketidakpastian ekonomi global.

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara utama dalam kegiatan International Conference of Muslim World of Economy and Businesses (ICMWEB) di kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) secara hybrid pada Rabu (10/5) lalu.

Konferensi bertajuk `Muslim World Resilience in Anticipating the Global Economic Uncertainties` ini bertujuan menjadi wadah bertemunya gagasan para praktisi dan akademisi tingkat dunia, untuk kesiapan atas kompleksitas yang tidak terduga.

"Pemulihan ekonomi pasca pandemi masih terjadi. Sehingga, pemerintah tetap mengantisipasi perlambatan global melalui kebijakan fiskal yang tercermin pada APBN 2023," kata Menkeu.

Kebijakan fiskal yang dapat menjadi shock absorber, lanjut Menkeu, ialah rencana besar yang menunjukkan fleksibilitas dan kelincahan APBN Indonesia.

"Sebelumnya, Indonesia mendapatkan pengakuan dunia atas sikap kebijakannya yang menguatkan stabilitas ekonomi," imbuh dia.

Diketahui, ketidakpastian ekonomi global terus menghantui dunia. Hal ini terlihat dari inflasi global diperkirakan akan meningkat dari 4,7 persen pada tahun 2021, menjadi 8,8 persen pada tahun 2022 tetapi menurun menjadi 6,5 persen, pada tahun 2023 dan menjadi 4,1 persen pada tahun 2024.

World Bank dan IMF juga merupakan memperkirakan bahwa ekonomi dunia akan melambat pertumbuhannya di tahun 2023. Yakni dari 6 persen pada 2021 menjadi 3,2 persen pada 2022 dan terus turun ke 2,7 persen pada 2023. Situasi tersebut menuntut ketahanan komunitas muslim dunia untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Sebelumnya FEB UIII mengumumkan Call for Papers bertema `Muslim World Resilience in Anticipating the Global Economic Uncertainties` (Ketahanan Dunia Muslim dalam Mengantisipasi Ketidakpastian Ekonomi Global).

Selain itu, ada dua sub-tema mengenai topik papers yang diperbolehkan, yakni mengenai `Muslim World Respond to Global Economic Uncertainties` dan `Sustainable Islamic Economics, Business, and Social Finance in the Muslim World`.

Dari hasil dari Call for Papers tersebut, Dekan FEB UIII, Prof. Dian Masyita mengumumkan bahwa tahun ini jurnal internasional Muslim Business and Economic Review (MBER) yang diterbitkan oleh FEB telah menerima 96 paper dari 24 negara.

"Kami telah menerima 96 paper dari 24 negara dan terseleksi 20 terbaik di antaranya untuk menjadi pembahasan para ahli," ujar dia.

"Sebagai kampus yang 40 persen mahasiswanya adalah dari luar negeri, UIII memiliki kekayaan perspektif dan metode dalam berbagai pendekatan praktis dan ilmiah. Hal ini merupakan kelebihan kampus Internasional yang harus dimaksimalkan," sambung Dian.

KEYWORD :

Menteri Keuangan Sri Mulyani Ekonomi Global UIII




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :