Anggota DPR RI/MPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil DKI Jakarta II Christina Aryani. (Foto: Jurnas/Ist).
Jakarta, Jurnas.com- Anggota DPR RI/MPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil DKI Jakarta II Christina Aryani meminta masyarakat khususnya di DKI Jakarta untuk terlibat aktif memerangi praktik politik uang, dengan tidak ikut menerima tawaran uang apa pun saat Pemilu.
Hal tersebut menurut Christina adalah salah satu bentuk nyata pengamalan nilai Pancasila dalam rangka memelihara kemurnian demokrasi.
"Sebentar lagi mau Pemilu, jangan sampai kita ikut ambil bagian dalam praktik kotor demokrasi melalui politik uang. Itu bukan semangat Pancasila karena sama saja kita menggadaikan kedaulatan rakyat yang luhur dengan nominal rupiah yang ditawarkan. Jadi Ibu dan Bapak di Jakarta ini karena ini juga Dapil saya, mohon kita sama-sama menjalankan pesta demokrasi dengan jujur dan bermartabat," ungkap Christina saat melakukan sosialisasi 4 Pilar MPR RI kepada masyarakat di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Rabu, (26/4/).
Menurut Christina praktik politik uang yang marak saat Pemilu harus dicegah bersama. Termasuk dengan memilih pemimpin berdasarkan kinerja, kapasitas dan rekam jejak.
"Intinya jadi pemilih rasional (cerdas) untuk memilih pemimpin karena rekam jejak dan kinerjanya membela rakyat, bukan yang bagi-bagi uang apalagi memanfaatkan agama," tegas Christina.
Jakarta Harus Bersiap Jadi Kota Bisnis Global
Untuk konteks Jakarta lanjut Christina juga perlu dipastikan semangat masyarakatnya untuk mengukuhkan toleransi, pluralisme dan yang terdepan melawan politik identitas atau sentimen SARA dalam politik.
"Selain politik uang, juga kita ajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam politik identitas dengan sentimen SARA karena hanya membawa perpecahan sesama anak bangsa. Pemilu ke depan kita punya tugas besar melawan politik uang dan melawan politik identitas," pungkas Christina.
Christina Politik Uang DKI Jakarta
