Jum'at, 03/05/2024 21:26 WIB

KPK Berpeluang Tetapkan Dito Mahendra Tersangka

Juru bicara KPK berlatar belakang jaksa itu mengatakan status Dito Mahendra saat ini masih sebagai saksi. 

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK. (Foto: Gery/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang menetapkan Dito Mahendra sebagai tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurachman.

"Masih ada peluang yang bersangkutan juga dapat ditetapkan sebagai tersangka bersama-sama NHD (Nurhadi) sepanjang alat bukti nantinya dapat terpenuhi," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Senin (17/4/2023).

Meski demikian, juru bicara KPK berlatar belakang jaksa itu mengatakan status Dito Mahendra saat ini masih sebagai saksi. KPK akan terus melengkapi berkas perkara TPPU Nurhadi.

Diberitakan sebelumnya, Tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah menetapkan Dito Mahendra sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata api tanpa izin atau dokumen yang sah alias ilegal.

Penetapan Dito Mahendra sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik bersama perwakilan Itwasum, Divisi Hukum, Propam, dan Wasidik Polri, Senin, (17/4)

"Peserta gelar perkara sepakat menaikkan status Dito Mahendra dari saksi menjadi tersangka," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro.

Namun, Djuhandani belum menjelaskan secara detail terkait pengenaan pasal terhadap Dito Mahendra. Memang, Dito Mahendra sudah dua kali dipanggil penyidik untuk diperiksa sebagai saksi tapi mangkir.

Penyidik saat ini sedang mencari keberadaan Dito Mahendra yang diduga bersembunyi. Penyidik juga disertai surat perintah untuk membawa tersangka Dito.

Selain itu, penyidik juga mempertimbangkan untuk menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) apabila Dito Mahendra tidak kunjung memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka.

Dito Mahendra terseret kasus kepemilikan senjata api ilegal usai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan 15 pucuk senjata api ketika menggeledah kediamannya pada Senin (13/3). Belasan senjata api berbagai jenis itu kemudian diserahkan ke Polri untuk diselidiki.

Hasil penyelidikan Polri, dari 15 pucuk senjata api, sebanyak sembilan pucuk dinyatakan tidak berizin atau tidak punya dokumen resmi alias ilegal.

Sembilan pucuk senjata api ilegal tersebut meliputi satu pistol Glock 17, satu Revolver S&W, satu pistol Glock 19 Zev, satu pistol Angstatd Arms, satu senapan Noveske Refleworks, satu senapan AK 101, satu senapan Heckler & Koch G 36, satu pistol Heckler & Koch MP 5, dan satu senapan angin Walther.

Kesembilan senjata api ilegal itu dijadikan barang bukti dalam perkara yang ditangani Dittipidum Bareskrim Polri terkait dugaan pelanggaran tindak pidana Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951.

KEYWORD :

KPK Dito Mahendra Pencucian Uang TPPU Nurhadi Tersangka




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :