Sabtu, 04/05/2024 01:53 WIB

Pembukaan Bidang Keahlian di SMK Mesti Sesuaikan Kebutuhan

Pembukaan Bidang Keahlian di SMK Mesti Sesuaikan Kebutuhan

Sesditjen Pendidikan Vokasi, Saryadi (tengah) saat melakukan diskusi media (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Sesditjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Saryadi, mengatakan bahwa pembukaan konsentrasi keahlian di sekolah menengah kejuruan (SMK) mesti menyesuaikan dengan kebutuhan industri.

Hal ini disampaikan di sela-sela kegiatan Unite for Education: The Future of Vocational Education and Inclusivity, di Jakarta, pada Selasa (7/3) lalu.

Saryadi menyebut sejumlah daerah kini telah melakukan pembatasan izin terkait pembukaan SMK dengan konsentrasi keahlian tertentu, dengan merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016.

"Di beberapa wilayah juga dilakukan re-engineering dengan mengubah konsentrasi keahlian yang ada di SMK," kata Saryadi kepada awak media.

"Pemda juga diminta membuat peta jalan dengan konsentrasi keahlian tertentu, sembari mereka menyiapkan untuk shifting dari konsentrasi keahlian yang dirasa jenuh, ke konsentrasi keahlian yang memang prospektif," imbuh dia.

Kebijakan ini, lanjut Saryadi, merupakan salah satu fokus pada program SMK Pusat Keunggulan, dengan tujuan mendekatkan SMK dengan industri dan kawasan pertumbuhan ekonomi.

"SMK-SMK tertentu didorong konsentrasi keahliannya, misalnya di bidang megatronik, manufaktur, yang langsung terhubung ke industrinya. Itulah yang didorong kementerian," ujar dia.

Dia mencontohkan, seluruh SMK yang ada di kawasan ekonomi Rebana di Jawa Barat, didorong membuka konsentrasi keahlian sesuai arah industri di kawasan tersebut. Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk memberikan masukan terkait konsentrasi keahlian yang akan dibuka.

"Untuk pembukaan prodi-prodi (konsentrasi keahlian), ini kembali ke pemda. Karena izin pembukaan konsentrasi keahlian itu adanya di pemda," tambah dia.

Sementara itu, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha, Dunia Industri Ditjen Diksi, Uuf Brajawidagda menambahkan bahwa sinergi antara industri dan vokasi juga memperhatikan keragaman dan potensi daerah.

"Tapi arahan secara nasional, kita ikut topik-topik yang di-mention oleh SMK PK. Ada topik-topik tertentu yang mesti kita ikuti," tutup Uuf.

KEYWORD :

Saryadi Industri Vokasi Kemdikbudristek SMK PK




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :