Minggu, 28/04/2024 18:21 WIB

Mendag Zulhas Siap Bantu Pelaku Usaha Ekspor Hortikultura

Uuntuk mengerek ekspor produk hortikultura, Kementerian Perdagangan akan memperjuangkan perjanjian kerja sama dengan negara mitra.

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke PT Great Giant Pineapple (GPP), Lampung Tengah, Jumat 3 Maret. (Foto: Humas Kemendag)

JAKARTA, Jurnas.com – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) mendorong peningkatan ekspor produk hortikultura Indonesia. Dia berkomitmen membantu pelaku usaha yang mengalami kendala ekspor di negara tujuan.

"Pemerintah, pengusaha, dan rakyat satu kesatuan. Jika petani dan pengusaha sukses, ekspor akan naik sehingga pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan sukses. Peningkatan ekspor produk hortikultura meningkatkan kesejahteraan petani," kata Mendag saat berdiskusi dengan petani nanas, pisang, dan kopi di Lampung Tengah, Provinsi Lampung pada Jumat (3/3).

Sebelum diskusi dengan petani, Mendag mengunjungi pabrik PT Great Giant Pinneaple (PT GGP). Pada kunjungan ini, dia meninjau proses produksi dan pengemasan produk nanas olahan.

"PT GGP merupakan perusahaan penghasil olahan nanas terbesar di dunia dengan tujuan ekspor hampir ke seluruh negara," kata Mendag.

PT GGP di Lampung Tengah menempati lahan seluas 32 ribu hektare dengan kemampuan produksi mencapai 3.000 ton per hari. Perusahaan ini mampu mengekspor nanas olahan dengan nilai mencapai USD 350 juta per tahun.

Mendag menyebut, perusahaan seperti ini harus diperjuangkan karena mendapat perlakuan tidak adil di negara tujuan ekspor. Untuk itu, tugas pemerintah untuk mengupayakan agar tidak ada hambatan ekspor di negara tujuan, salah satunya melalui perjanjian dagang.

"Tugas pemerintah membantu masyarakat dan pengusaha agar berkembang. Jika perusahaannya maju, pajaknya akan semakin meningkat dan menyerap tenaga kerja," tambah Mendag.

Mendag Zulhas mengungkapkan, untuk mengerek ekspor produk hortikultura, Kementerian Perdagangan akan memperjuangkan perjanjian kerja sama dengan negara mitra.

Salah satunya dengan Uni Eropa melalui Percepatan Penyelesaian Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU CEPA).

"Diharapkan perundingan dagang ini akan diselesaikan Agustus tahun ini. Jika dapat diselesaikan, pengusaha tidak perlu membayar bea masuk produk hortikultura ke Uni Eropa," kata Mendag.

Nanas dan pisang merupakan produk olahan unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekspor tinggi dan diminati secara global. Komoditas ini memberikan dampak luas bagi perekonomian nasional, terutama dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah, dan mendongkrak devisa negara dari ekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) total produksi nanas nasional pada 2021 mencapai 2,8 juta ton. Lampung menduduki peringkat teratas di Indonesia dengan jumlah produksi lebih dari 700.000 ton, diikuti Sumatera Selatan, Riau, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Sedangkan untuk pisang, Lampung menempati peringkat ketiga di Indonesia sebagai daerah penghasil dengan produksi sebesar 1,12 juta ton pada 2021

KEYWORD :

Zulkifli Hasan Ekspor Hortikultura Lampung Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :