Polisi berjaga di pintu masuk Stade de France (Foto: Marca)
London, Jurnas.com - Liverpool mendesak UEFA menindaklanjuti laporan rekomendasi penyidik independen terkait kericuhan final Liga Champions, yang mempertemukan The Reds kontrak Real Madrid pada musim lalu di Paris, Prancis.
Dalam laporan tersebut, UEFA dan otoritas Prancis harus bertanggung jawab atas kericuhan di luar stadion Stade de France, yang memicu kekacauan massal dan penundaan pertandingan selama 30 menit.
"Kami mohon UEFA untuk sepenuhnya memberlakukan rekomendasi sebagaimana digariskan oleh Panel, tidak peduli seberapa sulit, untuk memastikan keselamatan suporter adalah prioritas nomor satu di jantung setiap sepak bola UEFA," tegas Liverpool dikutip dari Goal pada Selasa (14/2).
Liverpool juga menyoroti narasi palsu segera kericuhan di Paris yang menurut laporan tidak terbukti. Narasi yang dimaksud ialah laporan Senat Prancis pada Juli 2022 lalu yang menyebut pendukung Liverpool memicu kekacauan. Tudingan ini dianggap untuk menyembunyikan kegagalan organisasi UEFA.
"Laporan 160 halaman independen lebih lanjut, menggunakan hampir 500 kesaksian saksi mata dan ditulis oleh kriminolog kritis yang sangat dihormati, akademisi dan penulis Profesor Phil Scraton, menyimpulkan bahwa UEFA telah mencapai kegagalan besar dalam upaya memenuhi tanggung jawabnya," ungkapnya.
"Sangat mengejutkan bahwa lebih dari 30 tahun setelah bencana Hillsborough, klub mana pun dan kelompok penggemar kami akan mengalami kegagalan keamanan mendasar yang berdampak sangat buruk pada banyak orang. Tetapi yang lebih memprihatinkan adalah kesadaran bahwa bagi keluarga, teman dan penyintas Hillsborough, Paris hanya memperburuk penderitaan mereka," imbuhnya.
"Sebagai klub sepak bola dengan sejarah yang membanggakan di Eropa, kami meminta UEFA untuk melakukan hal yang benar dan menerapkan 21 rekomendasi untuk memastikan keselamatan semua pendukung sepak bola yang menghadiri pertandingan sepak bola UEFA di masa depan," tutupnya.
Liverpool UEFA Kericuhan Paris Liga Champions
