Jum'at, 10/05/2024 03:01 WIB

Genta Organik Solusi Petani Tetap Dongkrak Produksi saat Pupuk Mahal

Kepala BPPSDMP, Nursyamsi saat melakukan soft opening ToT Genta Organik 2022 di Pusat Pelatuhan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi, Bogor, Kamis (08/12).

JAKARTA, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus memberikan dukungan kepada para petani agar tetap meningkatkan produksi di saat harga pupuk melejit.

Dukungan tersebut salah satunya melalui Gerakan Tani Pro Organik atau biasa disebut Genta Organik. Gerakan ini sendiri mengajak para petani membuat pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.

Seperti diketahui, krisis iklim dan konflik yang berlangsung lama, seperti Rusia dan Ukraina membuat harga pangan, energi, dan pupuk melonjak. Hal ini mendorong kekhawatiran akan ketahanan pangan secara global.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan melalukan berbagai cara untuk menjaga produksi pertanian dalam negeri agar tetap terjaga di tengah mahalnya pupuk.

"Indonesia adalah negara keempat terbesar dunia setelah China, Amerika Serikat (AS), dan India. Oleh karena itu, apapun harus kita lakukan agar produksi Indonesia lebih baik dan tidak turun," tegas Syahrul.

Karena itu, Mentan Syahrul mengatakan sudah saatnya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan memaksimalkan kearifan lokal (pupuk organik) yang ada di sekitar untuk mendongkrak produksi pertanian.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, peningkatan harga pupuk 50-300 persen ini berdampak pada produksi dan produktivitas pertanian. Sebagaimana diketahui, pupuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas 15-70 persen.

"Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan. Apapun yang terjadi yang namanya produksi pertanian tidak boleh bersoal, termasuk meskipun harga pupuk melejit," ucap Dedi pada acara soft launching Training of Trainer Genta Organik di Ciawi, Bogor, Kamis (8/12).

Dedi mengatakan, BPPSDMP telah membulatkan tekad mendukung para petani untuk tetap menggenjot produksi dan disaat pupuk kimia mahal melalui Genta Organik.

"Genta Organik hadir dalam rangka mengantisipasi krisis pangan global. Genta Organik adalah solusi untuk tetap menggenjot produksi dan produktivitas pertanian di saat pupuk kimia mahal," kata Dedi.

Disebutkan Dedi bahwa dari berbagai hasil riset dan penelitian, termasuk pengalaman para petani itu sendiri ternyata yang mampu menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia, tapi juga pupuk organik, hayati, mikroorganisme lokal dan pembenah tanah.

"Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa buat sendiri asalkan ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan gara-gara pupuk mahal kita diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan kalau kita tetap ingin eksis di muka bumi ini," imbuh Dedi.

Sebagai informasi, Training of Trainer ini akan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 8-10 Desember 2022. Hasil pelatihan ini akan disampaikan kepada petani, praktisi pertanian, bahkan petani milenial melalui Training of Farmers agar produksi bisa tetap terjaga.

KEYWORD :

Genta Organik Pupuk Mahal Dedi Nursyamsi Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :