Mesin pesawat buatan Rolls Royce yang kini menyengat korupsi yang melibatkan mantan Dirut Garuda Indonesia, Emissyah Satar
Jakarta - Mantan Direktur Operasional PT Citilink Indonesia, Hadinoto Soedigno dicegah berpergian ke luar negeri terkait kasus dugaan pembelian mesin pesawat Airbus A330-300 buatan Rolls-Royce. Mengapa?
Ternyata, pencegahan Hadinoto berkaitan dengan maskapai Citilink. Informasi yang dihimpun, sejumlah pesawat dengan mesin pesawat Airbus A330-300 buatan Rolls-Royce diperuntukan untuk Citilink. Sejak 2005 sampai 2014, PT Garuda Indonesia memang membeli setidaknya 50 unit pesawat.Disinggung hal itu, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah tak merespon. Dia hanya membenarkan bahwa keterangan Hadinoto dalam kasus ini cukup penting. Dianggap penting, Hadinoto pun dicegah berpergian ke ke luar negeri. Namun, Febri belum mau mengungkap secara detail mengenai peran Hadinoto dalam kasus ini.Baca juga :
Dua Petinggi PT Garuda Indonesia Diperiksa KPK
"Karena kita berpandangan saksi tersebut mempunyai keterangan yang krusial dalam penyidikan ini," ujar Febri, Selasa (24/1/2017).
Dua Petinggi PT Garuda Indonesia Diperiksa KPK
Baca juga :
KPK Periksa Pejabat PT Garuda Indonesia Tbk
Saksi lain yang turut dicegah berpergian ke luar negeri adalah Agus Wahjudo. Sebelumnya Agus diketahui pernah menjabat sebagai Executive Projct Manager Garuda Indonesia."Secara rinci kami belum bisa jelaskan. Tapi benar ada 3 saksi yang kita minta untuk dicegah oleh Direktorat Imigrasi," imbuh Febri.
KPK Periksa Pejabat PT Garuda Indonesia Tbk
Suap Rolls Royce Citylink