Sabtu, 18/05/2024 12:52 WIB

Sambut Ajakan Mahfud MD, KPK Siap Berantas Mafia Tambang

Ghufron mengatakan jika pihaknya telah melakukan beberapa kajian terkait pertambangan, khususnya batu bara. 

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih.

Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut baik ajakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD untuk bekerja sama memberantas mafia tambang.

"KPK tentu akan menyambut baik inisiasi menkopolhukam untuk menyelesaikan kebocoran penerimaan negara dari sektor tambang atau sektor lainnya dalam hal kebocoran tersebut diduga karena adanya dugaan korupsi," kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron dalam keterangannya, Senin (7/11).

Ghufron mengatakan jika pihaknya telah melakukan beberapa kajian terkait pertambangan, khususnya batu bara. Dikatakan Ghufron, KPK juga telah melakukan perbaikan sistem melalui Simbara (Sistem Informasi Pengelolaan Batu Bara).

"Harapannya rantai proses bisnis batubara lebih pasti, transparan serta pemenuhan kebutuhan dalam negeri didahulukan dengan mematuhi DMO," kata Ghufron.

Senada dengan Ghufron, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata juga menyatakan jika pihaknya melalui korsup sektor sumber daya alam (SDA) memonitor tata kelola pertambangan dan perkebunan sawit.

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan akan menggandeng KPK untuk mengungkap kasus dugaan korupsi dan mafia pertambangan hingga kehutanan.

"Nanti saya akan koordinasi dengan KPK untuk membuka file tentang modus korupsi dan mafia di pertimbangan, perikanan, kehutanan, pangan, dan lain-lain," kata Mahfud melalui pesan singkat, Minggu (6/11).

Pembahasan terkait mafia tambang kembali diperbincangkan usai gaduh video Ismail Bolong yang mengungkap ada uang setoran untuk Kabareskim Polri Komjen Pol Agus Andrianto

Setelah itu, Mahfud menyebut jika Ismail Bolong mendapat tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan untuk memberikan pernyataan tersebut.

Ia berkata Ismail sudah meralat pernyataan tentang duit miliaran rupiah untuk Kabareskrim. Ismail, kata Mahfud, mengakui ada tekanan untuk membuat pernyataan itu.

"Sudah dibantah sendiri oleh Ismail Bolong. Katanya sih waktu membuatnya Februari 2022 atas tekanan Hendra Kurniawan. Kemudian, Juni dia minta pensiun dini dan dinyatakan pensiun per 1 Juli 2022," jelas dia.

KEYWORD :

Menkopolhukam Mahfud MD KPK Mafia Tambang Batu Bara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :