Minggu, 05/05/2024 22:39 WIB

Kepala Mata-mata Inggris Peringatkan Teknologi China Masalah Mendesak

Kepala Mata-mata Inggris Peringatkan Teknologi China Masalah Mendesak.

Direktur badan intelijen dan keamanan siber GCHQ Inggris Jeremy Fleming memperingatkan bahwa lonjakan teknologi China bermasalah. (Foto: AFP/Roslan Rahman)

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala badan intelijen siber Inggris (GCHQ), Jeremy Fleming memperingatkan, dominasi teknologi China yang berkembang adalah masalah yang semakin mendesak bagi negara-negara Barat, yang harus bertindak untuk mempertahankan nilai dan pengaruh mereka.

Dalam pidatonya di lembaga think-tank pertahanan RUSI di London, Fleming mengatakan "teknologi telah menjadi bukan hanya area untuk peluang, kompetisi dan kolaborasi. Ini telah menjadi medan perang untuk kontrol, untuk nilai-nilai dan untuk pengaruh".

Pernyataannya itu merujuk pada upaya China untuk dominasi dalam teknologi baru seperti navigasi satelit - dengan sistem BeiDou - dan mata uang digital, yang sedang dalam proses meluncurkan "yuan digital".

"Kepemimpinan China melihat kemajuan seperti itu sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan melalui kontrol pasar mereka, orang-orang dalam lingkup pengaruh mereka. Dan tentu saja warga negara mereka sendiri," kata Fleming.

Fleming, yang telah menjadi kepala badan keamanan siber sejak 2017, mendesak negara-negara Barat untuk bertindak dan berinvestasi dalam teknologi generasi mendatang.

Pada saat yang sama, ia bersikeras bahwa Inggris "tidak memiliki masalah dengan orang-orang China dan komunitas China yang berkontribusi besar terhadap kehidupan di Inggris".

Ketika China secara bertahap memperluas pengaruhnya dan meluncurkan teknologinya secara global, khususnya di negara-negara berkembang, kata Fleming, negara-negara Barat harus siap menawarkan solusi alternatif yang praktis, terjangkau, dan didukung oleh pendanaan internasional atau investasi pasar.

"China menggunakan semua tuas yang dimilikinya untuk menantang konsensus internasional pasca-perang tentang ekonomi dan teknologi," kata Fleming. "Mereka melihat negara sebagai musuh potensial atau negara klien potensial untuk diancam, disuap, atau dipaksa."

Beijing bereaksi meremehkan kutipan dari pidato yang direncanakan Fleming yang dirilis pada Senin malam. Juru Bicara Kementerian Luar Megeri, Mao Ning mengatakan klaim itu tidak memiliki dasar faktual.

"China mengembangkan keuangan dan teknologi untuk membantu rakyat China menikmati kehidupan yang lebih baik. Itu tidak menargetkan orang lain dan tentu saja bukan merupakan ancaman," kata Mao.

"Berpegang pada teori `ancaman China` dan mengipasi oposisi dan konfrontasi merugikan diri sendiri dan orang lain," tambah Mao.

Sumber: AFP

KEYWORD :

GCHQ Jeremy Fleming Teknologi China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :