Sabtu, 18/05/2024 19:15 WIB

Untar Pupuk Kecintaan Budaya Lewat Pertunjukan Wayang

Untar Pupuk Kecintaan Budaya Lewat Pertunjukan Wayang

Pertunjukan wayang di Universitas Tarumanagara (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Dalam rangkaian Dies Natalis ke-63, Universitas Tarumanagara (Untar) menghadirkan pertunjukan wayang pada Jumat (7/10) malam di Kampus Untar II, Jakarta.

Bertajuk `Semar Bangun Kayangan` pertunjukan wayang ini bertujuan membangun kecintaan mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Tarumanagara, terhadap kebudayaan Nusantara.

"Wayang juga memiliki pelajaran pendidikan yang terkait kebaikan dan kejahatan. Di akhir sesi nanti, kejahatan pasti kalah oleh kebaikan. Happy ending," terang Rektor Untar, Agustinus Purna Irawan kepada awak media.

Yang unik dalam pertunjukan kali ini ialah kehadiran Elisa Orcarus Allaso, seorang dalang perempuan yang meneruskan mendiang dalang ternama, Ki Seno. Agustinus mengatakan, Elisha memiliki banyak kekhasan yang bisa menginspirasi mahasiswa Untar.

Elisha, lanjut Agustinus, merupakan dalang milenial yang berasal dari luar Pulau Jawa, dan memiliki darah campuran Sulawesi Tengah, Minang, Venezuela dan Prancis. Padahal, dalang selama ini identik dengan Jawa.

"Pesannya, ternyata profesi itu bisa beragam tidak hanya oleh laki atau perempuan, semua punya kompetensi untuk sama sama maju, tidak ada diskriminasi profesi," ujar Agustinus.

"Juga khas karena dia punya talenta menyampaikan pesan melalui sinden, dialog, dan cerita perwayangan itu," imbuh dia.

Begitu juga dengan cerita wayang kali ini. Dengan judul `Semar Bangun Kayangan`, Agustinus menyebut ini menjadi simbol komitmen Untar untuk hadir sebagai perguruan tinggi yang menjunjung harmoni, semangat, dan rasa saling menghargai untuk mencapai kebersamaan dan kemakmuran.

"Semar itu adalah dewa, dewa yang hebat, tapi kemudian dia melihat situasi di kayangan dan dunia. Dia ditugaskan untuk mendampingi di dunia, agar dunia seperti kayangan. Pas dia pergi, dia juga melihat kayangan berantakan. Akhirnya dia membangun kayangan, membangun kehidupan masyarakat yang harmoni, tidak ada kekerasan, pertentangan, saling menghormati, menghargai," tutur dia.

Penanaman Nilai-nilai Budaya Nasional
Di Universitas Tarumanagara, mahasiswa tidak asing dengan kegiatan kebudayaan. Saat ini ada 26 UKM yang di antaranya merupakan UKM tentang budaya, baik nasional maupun luar negeri.

Demikian pula ketika penyelenggaraan kegiatan akbar seperti wisuda. Agustinus mengatakan, pihaknya selalu mengusung tema budaya salah satu kebudayaan lokal di setiap sesi wisuda.

"Wisuda Untar selalu menggilir budaya provinsi di Indonesia. Wisuda nanti budaya Bali, sebelumnya Manggarai dan Pontianak. Itu juga pendidikan kebudayaan untuk mahasiswa dan para staf," tutup dia.

KEYWORD :

Universitas Tarumanagara Agustinus Purna Irawan Wayang Dalang Budaya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :