Sabtu, 18/05/2024 20:37 WIB

Kementerian ESDM Ungkap Penyebab Macetnya 7 Proyek Smelter Bauksit

Kementerian ESDM ungkap penyebab macetnya 7 proyek Smelter Bauksit

Ilustrasi Proyek Smelter Bauksit. (Foto Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Sebanyak tujuh proyek pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan mineral logam (smelter) bauksit yang mengalami kendala serius. Ada sejumlah isu yang membuat sebagian proyek pembangunan smelter itu molor dari target, di antaranya masalah perizinan, pengadaan lahan, kepastian pasokan listrik hingga pembiayaan.

Hal itu, diungkapkan Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ing Tri Winarno. “Industri bauksit ada tujuh yang mengalami keterlambatan dalam pembangunan smelter-nya,” kata dia dalam Webinar Hilirisasi Mineral Kementerian ESDM, baru baru ini.

Berdasarkan data Kementerian Investasi per Juni 2022, baru tiga smelter yang beroperasi dengan kapasitas input bijih bauksit secara keseluruhan 36,9 juta ton. Ketiga smelter itu milik PT Indonesia Chemical Alumina dengan kapasitas output 300.000 chemical grade alumina (CGA), PT Well Harvest Winning dengan kapasitas output 1 juta smelter grade alumina (SGA), dan PT Inalum dengan kapasitas output 250.000 aluminium ingot dan billet.

Kementerian Investasi mencatat, 11 smelter bauksit dengan keluaran SGA yang masih tahap pengerjaan dan 1 pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit dalam tahap konstruksi dengan keluaran CGA.

Adapun, 1 smelter dalam tahap perencanaan milik PT Inalum yang ditargetkan memproduksi Aluminium Ingot dan Billet. Salah satu proyek pembangunan smelter bauksit yang mangkrak adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah milik Inalum dan Antam.

Adapun BUMN Holding Industri Pertambangan atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) memutus kontrak kerja sama dengan konsorsium EPC yakni BUMN asal China, China Aluminium International Engineering Corporation Ltd. (Chalieco) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) setelah mandeknya pembangunan SGAR Mempawah.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso sebelumnya mengatakan, holding tambang sudah berusaha mencari sejumlah solusi terkait sengketa yang dihadapi oleh konsorsium EPC selama 8 bulan terakhir. Namun mediasi yang dilakukan tidak berhasil. “Kami sudah di ujung sekali kelihatannya bilamana disetujui Kementerian BUMN, kita akan melakukan pemutusan kontrak,” ujarnya.

KEYWORD :

smelter bauksit Tri Winarno Kementerian ESDM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :