Kamis, 25/04/2024 02:16 WIB

Difasilitasi KKP, Pengolah Ikan Asal Bandung "Cuan" Ratusan Juta

Difasilitasi KKP, Pengolah Ikan Asal Bandung

Pengolahan ikan di Bandung, Jawa Barat (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Global Pangan Sadulur (GPS) Bandung, Jawa Barat berhasil meningkatkan produksi berkat bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

KKP memberikan bantuan berupa pendampingan dan fasilitasi pembiayaan UMKM untuk bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp100 juta, guna pengembangan usaha.

Walhasil, Poklahsar GPS turut berkontribusi dalam penyediaan bandeng tanpa duri untuk konsumsi jemaah haji 2023 yang dikoordinir oleh Asosiasi Pengusaha Bandeng Indonesia (ASPUBI).

"Alhamdulillah, fasilitasi Tenaga Pendamping Usaha Kelautan dan Perikanan berhasil merealisasikan kredit Rp100 juta untuk Poklahsar GPS," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), Budi Sulistiyo di Jakarta, pada Selasa (30/5/2023).

Budi menerangkan produk olahan bandeng Poklahsar GPS sudah dipasarkan ke seluruh pulau Jawa dan Bali. Saat ini, mereka memiliki sekitar 300 jaringan distributor dan reseller se Jawa-Bali. Tak hanya itu, produk GPS juga telah dipamerkan pada Expo Thaifex Anuga Asia di Thailand yang digelar pada 23-27 Mei 2023.

"Tentu kami sangat bangga atas capaian dan prestasi dari Poklahsar GPS," tutur Budi.

Sebagai tindak lanjut, KKP menginisasi pembentukan koperasi bagi Poklahsar GPS untuk konsolidasi rantai pasok dan pemasaran. Terlebih kelompok itu memiliki sumber daya manusia (SDM) produksi sebanyak 48 orang dan tujuh tenaga marketing digital.

"Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan serta Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung terkait inisasi tersebut," terang Budi.

Senada, Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDS, Catur Sarwanto menyampaikan bahwa telah dilaksanakan kegiatan berupa bimbingan teknis (Bimtek) kewirausahaan untuk Poklahsar di Kabupaten Bandung. Selain itu, pihaknya juga sedang memeriksa usulan proposal kelengkapan sarana-prasarana (sarpras) Poklahsar ke Ditjen PDS.

"Kami mengarahkan Tenaga Pendamping Usaha untuk memonitor dan melaporkan perkembangan usaha Poklahsar di Kabupaten Bandung," ujar Catur.

Dikatakannya, tim Direktorat Usaha dan Investasi telah mengunjungi secara langsung Poklahsar GPS beberapa waktu lalu. Tercatat Poklahsar GPS dapat memproduksi tiga ton/bulan dengan omset rata-rata sebesar Rp200 juta/bulan.

Produk GPS juga telah mengantongi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP), Hazard Analysis and Critical Control Point (HAACP), Standar Nasional Indonesia (SNI), Halal, dan izin edar.

"Bahan baku bandeng didapat dari Karawang dan Lamongan dengan ukuran 6-8 ekor/kg," tutup dia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut UMKM berperan besar pada pertumbuhan ekonomi nasional, utamanya dalam penyerapan tenaga kerja. Di sektor kelautan dan perikanan sendiri, potensi pengembangan UMKM masih sangat terbuka lebar.

KEYWORD :

Produk Perikanan KKP UMKM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :