Selasa, 07/05/2024 20:23 WIB

Ini Dampak Pola Asuh Salah

Ini dampak pola asuh salah.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dokter Hasto Wardoyo mengukuhkan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo sebagai Bunda Genre (Generasi Berencana), sekaligus menjadi Duta Penurunan Stunting dilakukan di The Royal Surakarta Heritage, Kamis (23/12).

JAKARTA, Jurnas.com - Pola asuh menjadi modal penting bagi tumbuh kembang seorang anak. Orang tua yang salah menerapkan pengasuhan, bukan tidak mungkin tumbuh kembang anak menjadi terganggu dan bahkan mengakibatkan stunting.

Hal tersebut terungkap dalam webinar Stunting versus Parenting: Tantangan Program Pencegahan Stunting BKKBN di Tengah Pola Pengasuhan Tradisional Keluarga, yang digagas oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa (9/8).

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam paparannya menjelaskan, yang harus pertama kali diperhatikan orang tua, yakni pemenuhan gizi seimbang pada anak.

Menurutnya, anak membutuhkan nutrisi yang terdapat dalam makanan dan minuman yang sehat untuk pertumbuhan. "Gizi yang baik sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak, terutama dalam dua tahun pertama anak," kata Hasto.

Jika pola makan tidak sehat terjadi pada anak akibat salah pola asuh, sambung Hasto, maka dampak yang ditimbulkan adalah gangguan atau penyakit seperti obesitas, penyakit jantung, kerusakan gigi, penyakit hati dan lain sebagainya.

"Lebih mudah dan murah untuk mencegah penyakit dengan memberikan gizi yang sehat. Mari kita mulai memberikan gizi seimbang ketika anak-anak masih kecil," ujar Hasto.

Hasto pun memberikan pemahaman terkait pola asuh yang baik dan benar pada anak, yakni dengan kasih sayang, menyediakan lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi tumbuh kembang anak, melakukan pengasuhan tanpa kekerasan dan berkelanjutan, serta memberikan teladan yang baik.

"Otoritatif, harus memberikan pola asuh yang demokratis, terjalin komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Lalu permisif, berperan sebagai teman daripada orangtua," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Taro di Kabupaten Gianyar Bali, I Wayan Warka yang juga menjadi narasumber pada webinar tersebut menambahkan, pola asuh yang salah akan menyebabkan anak menjadi stunting.

Berdasarkan penelitian di lingkungannya, Wayan menyebut bahwa stunting tidak hanya terjadi kepada warganya yang miskin, tapi juga yang kaya.

"Pola asuh yang kurang mendapatkan perhatian dari orangtua karena orangtua nya sibuk bekerja sehingga belum bisa memperhatikan anaknya di rumah dan memberikan makan bergizi, hanya bisa memberikan makanan cepat saji," kata Wayan.

Ia pun mengimbau kepada seluruh orang tua agar memberikan pengasuhan yang baik pada anak agar pertumbuhan nya bisa optimal. Oleh karena itu peran orangtua menjadi penentu apakah anak mereka tumbuh stunting atau tidak.

KEYWORD :

Pola Asuh Salah BKKBN Hasto Wardoyo Anak Stunting




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :