Sabtu, 18/05/2024 12:52 WIB

Ukraina Punya Stok Gandum Senilai Rp 149 Triliun yang Tersedia untuk Dijual

Ukraina punya stok gandum senilai Rp 149 triliun yang tersedia untuk dijual.

Gandum ditempatkan pada bendera Ukraina dan Rusia dalam ilustrasi gambar ini diambil 9 Mei 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

JAKARTA, Jurnas.com - Ukraina memiliki gandum senilai sekitar US$10 miliar atau Rp 149 triliun yang tersedia untuk dijual setelah kesepakatan yang ditandatangani dengan Rusia untuk membuka blokir pasokan dan juga akan memiliki kesempatan menjual hasil panen saat ini.

"Ini adalah demonstrasi lain bahwa Ukraina dapat menahan perang," kata  Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dalam pidato larut malam.

Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan penting pada hari Jumat untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam Ukraina untuk ekspor biji-bijian, meningkatkan harapan bahwa krisis pangan internasional yang diperparah oleh invasi Rusia dapat diredakan.

"Sekitar 20 juta ton hasil panen tahun lalu akan diekspor. Ada juga peluang untuk menjual hasil panen tahun ini... saat ini kami memiliki gandum senilai sekitar US$10 miliar," kata Zelenskyy.

Kesepakatan, yang ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki, adalah kesempatan untuk mencegah bencana pangan global yang dapat menyebabkan kekacauan di banyak negara, katanya.

"Mungkin ada beberapa provokasi dari pihak Rusia, upaya untuk mendiskreditkan upaya Ukraina dan internasional," kata Zelenskyy. "Tapi kami percaya pada PBB."

Amerika Serikat (AS) mengatakan akan meminta pertanggungjawaban Rusia untuk mengimplementasikan kesepakatan itu dan menyerukan China untuk menimbun biji-bijian yang dapat digunakan untuk kebutuhan kemanusiaan global.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan Washington berharap kesepakatan itu akan membantu mengurangi krisis yang disebabkan Rusia. "Kami akan mengawasi dengan cermat untuk memastikan bahwa Rusia benar-benar menindaklanjutinya," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Koordinasi Sanksi Departemen Luar Negeri AS, James O`Brien mengatakan, AS juga menginginkan agar China turut membantu memerangi krisis pangan global.

"Kami ingin melihatnya bertindak seperti kekuatan besar itu dan memberikan lebih banyak biji-bijian kepada orang-orang miskin di seluruh dunia," katanya kepada wartawan.

"China telah menjadi pembeli gandum yang sangat aktif dan menimbun gandum pada saat ratusan juta orang memasuki fase bencana kerawanan pangan," sambungnya.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Gandum Rusia Ukraina Volodymyr Zelenskyy Laut Hitam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :