Sabtu, 18/05/2024 11:55 WIB

Presiden Putin Sebut Ukraina Tak Punya Keinginan untuk Berdamai

Presiden Putin sebut Ukraina tak punya keinginan untuk berdamai.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menghadiri konferensi pers setelah KTT Proses Astana di Teheran pada 19 Juli 2022. (Foto: Reuters/Grigory Sysoev, Sputnik, Pool)

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, Moskow tidak melihat keinginan dari Ukraina untuk memenuhi persyaratan dari kesepakatan damai awal yang disepakati pada bulan Maret.

Putin mengatakan kepada wartawan setelah mengunjungi Iran, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menawarkan untuk menengahi antara Rusia dan Ukraina, yang diserbu pasukan Moskow pada akhir Februari.

Putin, ditanya tentang kemungkinan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa Kyiv tidak berpegang pada persyaratan kesepakatan damai awal yang dia katakan telah "secara praktis dicapai" pada bulan Maret, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Hasil akhir tentu saja ... tergantung pada kesediaan para pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang dicapai. Hari ini kita melihat kekuatan di Kyiv tidak memiliki keinginan seperti itu," ujarnya.

Negosiasi berlangsung pada bulan Maret, dengan kedua belah pihak membuat proposal tetapi tanpa terobosan. Saat itu, Zelenskyy mengatakan bahwa hanya hasil konkrit dari pembicaraan yang dapat dipercaya.

Putin bertemu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran pada Selasa, memperdalam hubungan antara kedua negara yang sama-sama berada di bawah sanksi Barat.

Selama kunjungan ke Iran, Putin juga bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk membahas kesepakatan yang akan melanjutkan ekspor gandum Laut Hitam Ukraina, yang sekarang diblokade oleh Rusia.

Rusia siap untuk memfasilitasi ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam, tetapi juga ingin pembatasan yang tersisa pada ekspor gandum Rusia dihapus, kata Putin, yang ditunjukkan oleh TV pemerintah Rossiya menjawab pertanyaan dari media pada akhir kunjungannya ke Iran.

Pada Selasa, pemimpin Rusia telah mengatakan bahwa belum semua masalah telah diselesaikan pada pengiriman gandum, tetapi fakta bahwa ada pergerakan sudah bagus.

Pertemuan dengan Erdogan merupakan pertemuan pertama Putin dengan pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sejak pasukan Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Kunjungan ini juga menjadi pesan tajam ke Barat tentang rencana Rusia menjalin hubungan strategis yang lebih dekat dengan Iran, China, dan India untuk membantu mengimbangi sanksi Barat, yang dikenakan atas invasi.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Rusia Vladimir Putin Ukraina Ekspor Gandum Recep Tayyip Erdogan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :