Senin, 13/05/2024 08:19 WIB

Tingkatkan Mutu, ICE Institute Gandeng UNESCO dan Kampus Lokal

Indonesia Cyber Education (ICE) Institute terus meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan memperkuat kemitraan dengan mitra dalam negeri dan luar negeri.

Penandatangan kerja sama antara ICE Institute dengan mitra lokal dan asing (Foto: Youtube)

Jakarta, Jurnas.com - Indonesia Cyber Education (ICE) Institute terus meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan memperkuat kemitraan dengan mitra dalam negeri dan luar negeri.

Hal ini ditandai dengan penandatangan kerja sama ICE Institute dengan International Centre For Higher Education Innovation Under The Auspices of UNESCO (UNESCO-ICHEI), Institute Teknologi Bandung, Politeknik Sahid, dan Lentera Nusantara, pada Selasa (19/4).

Direktur ICE Institute, Paulina Panen mengatakan, kerja sama ini tak lepas dari meningkatnya minat pembelajaran daring selama pandemi Covid-19, yang selanjutnya dimodifikasi menjadi pembelajaran campuran (blended learning).

Oleh karena itu, lanjut Paulina, ICE Institute yang juga melayani pembelajaran daring layaknya sebuah marketplace sejak Juli 2021, berupaya untuk tetap menjaga kualitas pemmbelajaran.

"Dalam rangka meningkatkan jangkauan, kami menyambut empat mitra baru yang menandatangani kerja sama pagi ini. Harapannya, penandatangan ini akan menjadi tonggak untuk berbagai kolaborasi lainnya," kata Paulina.

Plt Dirjen Diktiristek Kemdikbudristek, Nizam, menerangkan ICE Institute merupakan kolaborasi bersama berbagai perguruan tinggi. Hingga saat ini, ICE Institute telah memiliki 34 mitra institusi dari hanya 15 perguruan tinggi pada awalnya.

"ICE Institute menyediakan pembelajaran daring dengan mata kuliah yang mampu merespons kebutuhan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0," ujar Nizam.

Sementara itu Rektor Universitas Terbuka sekaligus Ketua Konsorsium ICE Institute, Ojat Darojat, mengatakan sejak Februari hingga Juni 2022, ICE Institute telah berkolaborasi dengan 23 perguruan tinggi dalam negeri untuk menyediakan 286 mata kuliah daring.

"Kami berharap kolaborasi antara ICE Institute dan UNESCO-ICHEI, ITB, Politeknik Sahid, dan Lentera Nusantara akan memperkuat dan memperluas jangkauan kami," tutup Ojat.

Diresmikan pada 28 Juli 2021 oleh Dirjen Diktiristek, ICE Institute telah memiliki 286 mata kuliah daring dari 22 perguruan tinggi ternama di Indonesia.

ICE Insitute juga menyediakan 1.548 mata kuliah daring dari berbagai universitas di seluruh dunia, yang tergabung dalam Konsorsium EdX serta 60 mata kuliah dari XuetangX, China.

ICE Institute ikut serta dalam berbagai riset dan menyelenggarakan webinar sebagai wadah diseminasi riset untuk kalangan umum. Dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), ICE Institute memberikan beasiswa bagi mahasiswa tiap tahunnya.

KEYWORD :

ICE Institute UNESCO Mitra Asing Kualitas Pembelajaran Ojat Darojat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :