Jum'at, 19/04/2024 19:58 WIB

Transformasi Digitalisasi Perpustakaan Jadi Suatu Keharusan

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Pemajuan Budaya dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Didik Suhardi menegaskan bahwa transformasi suatu keharusan.

Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando dan Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Pemajuan Budaya dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Diprediksi pada 2022 ini akan ada 26 juta pekerjaan baru tercipta di bidang UMKM, seiring dengan bangkitnya e-commerce. Kondisi ini makin terdisrupsi akibat dampak pandemi Covid-19, di mana pada dua tahun terakhir masyarakat secara tidak langsung dipaksa untuk melakukan perubahan gaya hidup dengan cepat.

Untuk memfasilitasi masyarakat terhadap dua jenis keterampilan mendasar dan penting tersebut, perpustakaan mengimplementasikan tranformasi perpustakaan sebagai solusi atas terbatasnya anggaran dan kesenjangan yang sangat luas terhadap akses informasi bahan bacaan.

Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan urgensi dari transformasi terkait dengan membangun ekosistem digital nasional. Salah satunya membangun jaringan.

"Kami mengumpulkan informasi yang berserakan di masyarakat. Karena di seluruh dunia, ini merupakan tugas dari pustakawan. Kemudian di diseminasi dan dikemas ulang dalam bentuk informasi jadi, sehingga memudahkan para pengguna dalam memanfaatkannya," jelasnya pada Selasa, (19/4/2022).

Syarif mengungkapkan, di sepanjang tahun 2022 ini, Perpusnas menargetkan mininal satu juta content creator untuk tampil di channel Youtube Perpusnas dengan memanfaatkan Perpusnas sebagai pusat informasi.

"Jadi kami tidak menciptakan aplikasi khusus, tapi fokus membangun jaringan," ucapnya.

Misalnya, produk sarung atau pintu ukir Bali yang dipasarkan melalui market place Alibaba. Dijual dengan harga ratusan dolar, tapi belum ada buku cara membuatnya. Syarif menegaskan semua bisa jadi pengusaha dengan produk yang ada. Tapi bagaimana membangun ekosistem dengan produk terstruktur melalui UMKM.

"Apa peran perpustakaan? Semua ada ilmunya. Ada buku tentang ilmu terapan yang bisa dicari melalui perpustakaan. Kemudian literasi digital, pelatihan bagi warga terdampak Covid-19 berdasarkan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," beber Syarif.

Syarif membeberkan, ada enam target yang disusun Perpusnas RI dalam transformasi digital, yakni konten, olah, layanan, preservasi, dukungan, dan akses.

Di sisi lain, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental Pemajuan Budaya dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Didik Suhardi menegaskan bahwa transformasi suatu keharusan.

Kemenko PMK punya tugas membangun manusia dan kebudayaan sehingga menjadi orang-orang hebat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. "Kami punya siklus pembangunan manusia, yaitu siklus seribu hari kehidupan, siklus anak usia dini, siklus sekolah, siklus perguruan tinggi, siklus usia produktif dan siklus lansia," jelasnya.

Enam siklus ini harus diintervensi dengan baik. Harus bisa menjamin enam siklus manusia dilakukan secara maksimal. Dan literasi merupakan penghubung bagian yang harus dilakukan terhadap enam siklus pembangunan manusia ini.

Tentu perpustakaan menjadi referensi dari seluruh literasi, maka harus melakukan transformasi sejalan dengan perkembangan informasi dan teknologi.

"Saat ini eranya industri 4.o yang ditandai dengan kemampuan berpikir kritis, kemampuan komunikasi, kolaborasi serta kecerdasan buatan. Harus diimbangi dengan kemampuan perpustakaan sehingga bisa bertransformasi. Jadi, bisa diakses di seluruh dunia," ujar Didik.

"Beberapa waktu lalu kami melakukan rapat koordinasi dengan Kemendikbud Ristek, Perpusnas dan kementerian lain termasuk Kementerian Desa (Kemendes), karena ada dana desa sehingga punya potensi besar. Sehingga perpustakaan sebagai pintu masuk literasi akan semakin besar," tutup dia.

KEYWORD :

Digitalisasi Perpustakaan Perpusnas Muhammad Syarief Bando




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :