Rabu, 01/05/2024 15:24 WIB

Bebas Visa Berbuah Dilema

Pemerintah dalam posisi dilematis menyikapi kebijakan bebas visa yang telah diterapkan. Apalagi kedataangan warga negara asing (WNA) ke Indonesia sudah tidak terkendali.

Dede_Yusuf

Jakarta - Pemerintah dalam posisi dilematis menyikapi kebijakan bebas visa yang telah diterapkan. Apalagi kedataangan warga negara asing (WNA) ke Indonesia sudah tidak terkendali.

Ketua Komisi IX DPR Dede Macan Yusuf mengatakan, banyak persoalan muncul sebagai imbas dari banyaknya WNA masuk ke Indonesia, misalnya ada kasus pengibaran bendera Tiongkok serta berbagai modus penyelundupan barang dari luar negeri.

"Artinya, ketika pintunya dibuka melalui kebijakan bebas visa, tetapi kemudian anjing penjaganya kurang galak. Tentu akan terjadi berbagai hal," ujar Dede kepada Jurnas.com di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini juga menilai ada keresahan di masyarakat terhadap membludaknya WNA ke Indonesia. Masyarakat khawatir kelakuan para WNA ini tak terpantau oleh petugas yang berwenang. Sedangkan aparat yang bertugas justru gagap dalam melakukan pengawasan lantaran banyak tenaga kerja asing yang terkonsentrasi di wilayah pelosok.

"Ketika ada warga negara asing masuk ke proyek infrastutur di daerah-daerah kecil yang jauh dari pantauan, kemudian tidak ada pejabat yang menegur, ya mereka jangankan mengibarkan bendera, kalau perlu mereka bikin kantor dan pemukiman sendiri. Sebagaimana yang terjadi di beberapa negara lain, mereka bisa kawin dengan warga negara kita. Akhirnya menjadi koloni sendiri," paparnya.

Dede menggarisbawahi, terdapat dua status WNA masuk Indonesia yang harus dibawah pengawasan ketat. Pertama, WNA ilegal dan kedua WNA wisatawan.

"Pemerintah harus mengevaluasi kebijakan bebas visa. Ini kita evaluasi kembali. Bebas visa ini masuknya turis banyak manfaat atau miudhorat?. Siapkan donkk mekanisme pengawasannya," tuntas Dede.

KEYWORD :

Bebas Visa Dede Yusuf




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :