Minggu, 28/04/2024 17:26 WIB

Pangkalan Militer Favorit Ukraina-NATO Dibombardir Rusia

Puluhan orang tewas pasca pasukan Rusia melancarkan sejumlah serangan udara di fasilitas militer besar Ukraina, yang berlokasi di Kota Lviv dekat perbatasan Polandia. Ini merupakan serangan paling barat sejak Moskow melancarkan invasi pada 24 Februari.

Militer Rusia (Foto: Doknet)

Lviv, Jurnas.com - Puluhan orang tewas pasca pasukan Rusia melancarkan sejumlah serangan udara di fasilitas militer besar Ukraina, yang berlokasi di Kota Lviv dekat perbatasan Polandia. Ini merupakan serangan paling barat sejak Moskow melancarkan invasi pada 24 Februari.

Lebih dari 30 rudal jelajah Rusia menargetkan fasilitas yang berjarak kurang dari 25 kilometer dari titik perbatasan terdekat dengan Polandia, menurut keterangan Gubernur Lviv, Maxim Kozitsky, pada Minggu (13/3).

Dikutip dari Aljazeera, Kozitsky mengungkapkan bahwa sedikitnya 35 orang tewas dan 134 lainnya terluka dalam serangan itu.

Fasilitas militer Yavoriv seluas 360 kilometer persegi, atau yang juga dikenal sebagai Pusat Keamanan dan Perdamaian Internasional, telah lama digunakan untuk melatih personel militer Ukraina, seringkali dengan instruktur dari AS dan negara-negara NATO lainnya.

Pangkalan itu juga menjadi tuan rumah latihan NATO. Hal ini pernah diungkapkan oleh salah seorang pejabat senior NATO, Laksamana Rob Bauer. Dia memuji pangkalan militer sebagai perwujudan semangat kerja sama militer antara Ukraina dan pasukan internasional.

Dibombardirnya pangkalan ini oleh Rusia kini menyiratkan bahwa Moskow gerah, dan aliansi militer Barat yang beranggotakan 30 orang telah berkembang di Eropa Timur terlalu dekat dengan wilayah Rusia.

Sebagaimana salah satu syarat Moskow supaya mengakhiri permusuhan di Ukraina ialah, negara itu harus membatalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.

Serangan pada Minggu (13/3) ini mengikuti ancaman Rusia untuk menargetkan pengiriman senjata asing yang membantu pejuang Ukraina mempertahankan negara mereka dari serangan Rusia.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan instruktur militer asing bekerja di fasilitas itu. "Informasi tentang para korban sedang diklarifikasi," katanya dalam sebuah unggahan di media sosial.

Diketahui, Lviv merupakan tujuan bagi warga yang melarikan diri dari konflik di Ukraina. Kota ini juga merupakan pusat transit bagi mereka yang meninggalkan Ukraina.

KEYWORD :

Rusia Ukraina Perang Kota Lviv Pangkalan Militer




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :