A. Masdar Hasibuan | Sabtu, 19/02/2022 19:15 WIB
Prosesi pelantikan pengurus DPW PPP Aceh periode 2021-2026, di Banda Aceh, Jumat. (Humas DPP PPP)
Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Arwani Thomafi, minta kadernya di Aceh lebih dekat dengan ulama dan pesantren serta tokoh agama islam lainnya.
Hal itu dia katakan usai melantik pengurus DPW
PPP Aceh periode 2021-2026 serta membuka rapat kerja wilayah, di Anjong Mon Mata, Banda
Aceh.
"Kader PPP harus lebih dekat dengan ulama dan pesantren, karena PPP dilahirkan oleh para ulama dan pimpinan pesantren. Semua tokoh itu," kata Arwani dalam keterangannya, Sabtu (19/2)
Tak hanya pesantren, dia juga berharap kepada pengurus
PPP Aceh juga lebih dekat dengan organisasi masyarakat Islam di
Aceh, dan dapat membuka pintu selebar-lebarnya terhadap mereka. "
PPP harus membuka pintu seluas-luasnya untuk Ormas islam, dan
PPP juga harus menjadi rumah para tokoh-tokoh Ormas islam, terutama di
Aceh," ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa
PPP Aceh telah memperoleh hasil baik di tengah eksistensi
PPP di provinsi lain di Indonesia menurun. Tetapi di
Aceh justru mampu menaikkan jumlah perolehan kursinya di parlemen.
"Kita mengapresiasi atas kerja keras dan semangat juang para kader
PPP Aceh, sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
Aceh. Ini harus dipertahankan dan terus menaikan kursi DPRA dan kursi pimpinan, ini sudah sangat pantas," katanya.
Arwani menyampaikan, DPP
PPP berkomitmen untuk terus membangun soliditas organisasi, dan berharap
PPP Aceh segera tancap gas untuk melaksanakan permusyawaratan di tingkat kabupaten/kota.
"Tidak boleh lebih dari bulan Maret 2022 ini, dan setelah itu semua kader harus hadir ke daerah, sehingga saat ramadhan nanti semua Muscab sudah selesai," ujar anggota DPR itu.
Dalam kesempatan ini, Gubernur
Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan, sebelum reformasi, dukungan rakyat
Aceh kepada
PPP sangat, bisa dikatakan
Aceh adalah basis terbesar pengisi kantong suara
PPP pada masa itu.
"Tidak heran jika sejarah ini menciptakan ikatan emosional yang cukup kuat antara
PPP dan rakyat
Aceh. Namun pasca reformasi, kondisi mulai sedikit berubah," kata dia.
Dalam konteks
Aceh, kata dia, gerak politik
PPP berjalan sangat dinamis. Di mana pada tiga Pemilu legislatif terakhir, dukungan rakyat
Aceh kepada partai ini terus menunjukkan tren positif.
"Untuk kategori partai politik nasional di
Aceh,
PPP telah mampu berada pada posisi empat besar peraih kursi di DPR
Aceh, bersama PKS dan PAN," ujarnya.
Di tengah persaingan partai yang begitu ketat di
Aceh, kata dia, tentu saja prestasi tersebut cukup membanggakan mengingat banyak partai politik nasional lain yang gagal meraih kursi di DPR
Aceh.
"Hal ini menunjukkan kalau
PPP tetap mampu meraih simpati rakyat
Aceh. Tentu saja semua ini tidak lepas dari program dan keberadaan para tokoh yang memimpin partai ini," katanya. Melihat komposisi pengurus yang baru dilantik ini, dia yakin dan percaya
PPP Aceh akan mampu meraih dukungan rakyat
Aceh pada Pemilu 2024 mendatang.
Terpenting, para tokoh
PPP harus selalu membumi dan mampu mengelola demokrasi internal dengan baik. Apalagi partai ini memiliki pengalaman dan jejak pengabdiannya yang cukup panjang. "Insyaallah
PPP Aceh juga akan mampu tampil sebagai salah satu pelopor dalam pembangunan di daerah ini," kata dia.
KEYWORD :
PPP Aceh Dekat Dengan Ulama Pesantren