Kamis, 16/05/2024 19:06 WIB

AS: Rusia Bisa Serang Ukraina Kapanpun

Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, menyebut Rusia dapat menyerang Ukraina kapanpun, dan berpeluang membuat dalih mengejutkan untuk melakukan serangan.

Militer Rusia (Foto: Doknet)

Washington, Jurnas.com - Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, menyebut Rusia dapat menyerang Ukraina kapanpun, dan berpeluang membuat dalih mengejutkan untuk melakukan serangan.

Oleh karena itu, lanjut Sullivan, Amerika Serikat menegaskan kembali janjinya untuk mempertahankan setiap inchi dari wilayah anggota NATO.

Saat ini, Rusia mengirim lebih dari 100.000 tentara di dekat Ukraina, yang bukan bagian dari aliansi militer Atlantik. Sementara itu Washington, berulang kali mengatakan invasi sudah dekat. Moskow menyangkal rencana semacam itu dan menuduh Barat "histeris".

"Kami tidak dapat memprediksi hari dengan sempurna, tetapi kami sekarang telah mengatakan untuk beberapa waktu bahwa kami berada di jendela," kata Sullivan kepada CNN dikutip dari Reuters pada Senin (14/2).

Para pejabat AS mengatakan mereka tidak dapat mengkonfirmasi laporan bahwa intelijen AS mengindikasikan Rusia berencana untuk menyerang pada Rabu (16/2) lusa.

Sullivan mengatakan Washington akan terus membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada dunia, untuk menolak kesempatan Moskow melakukan operasi "bendera palsu" yang dapat menjadi dalih untuk melakukan serangan.

Itu juga akan "mempertahankan setiap inci wilayah NATO dan Rusia kami pikir sepenuhnya memahami pesan itu," tambah Sullivan dalam wawancara CBS terpisah.

Biden berbicara dengan timpalannya dari Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Minggu (13/2) kemarin, dan mereka sepakat tentang pentingnya melanjutkan diplomasi dan pencegahan dalam menanggapi pembangunan militer Rusia.

Kantor Zelenskiy mengatakan dia mengundang Biden untuk segera mengunjungi Ukraina. Gedung Putih menolak berkomentar.

Biden mengatakan kepada Putin dalam panggilan telepon pada Sabtu pekan lalu, bahwa Barat akan menanggapi dengan tegas setiap invasi dan serangan semacam itu akan membahayakan dan mengisolasi Moskow.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan di Twitter bahwa sejauh ini Kyiv telah menerima hampir 1.500 ton amunisi dari sekutu, yang dikirim dalam 17 penerbangan, termasuk sekitar 180 ton dari Amerika Serikat.

Kementerian pertahanan Kanada mengatakan telah menarik sementara personel militernya yang berbasis di Ukraina ke lokasi yang dirahasiakan di Eropa. Kanada, yang merupakan rumah bagi populasi Ukraina terbesar ketiga di dunia setelah Ukraina dan Rusia, telah menjalankan misi pelatihan dengan 200 personel di Ukraina barat sejak 2015.

KEYWORD :

Amerika Serikat Ukraina Rusia Jake Sullivan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :