Selebrasi pemain Lucas Perez usai jebol gawang Basel.(foto:@arsenal)
Basel - Keputusan Wenger menampilkan Lucas Perez dianggap tepat. Pemain Spanyol yang baru saja fit usai dibekap cedera panjang sejak Oktober itu mulai memainkan perannya di lini tengah. Saat laga melawan FC Basel di Stadion Jakob Park, Belgia, Perez membuat hattrick yang membuat unggul the Gunners dan memastikan klub asal London itu sebagai pemuncak grup A Liga Champions.
Sejak direkrut Wenger pada musim panas lalu, pelatih berjuluk sang profesor itu membayangkan duo Perez dan Sanchez, dengan serangan cepat dan dinamis di lini tengah Arsenal. Sebagai figur striker di tengah, pergerakan Perez akan ditopang Sanchez di sayap. Atau keduanya bisa dimainkan sebagai figur di sentral lini serang untuk membuat pergerakan dinamis. Mereka tentu saja bisa menciptakan duo berbahaya.
Kiranya tidak berlebihan jika Perez diprediksi Wenger sebagai pemain berbahaya. Perez, perlahan, bisa menempatkan dirinya untuk mengatur serangan, dan bahkan ditempatkan di depan menjadi predator berbahaya usai bugar dari edera panjang.
Seperti Walcott, Perez bisa menopang Sanchez, atau bisa keduanya saling menopang. Pemain asal Spanyol itu menusuk dari sayap, meninggalkan posnya untuk mengeksploitasi dan merusak ruang-ruang lini pertahanan lawan. Saat laga melawan Basel, pergerakan Sanchez dan Perez tak terlalu banyak bisa diatasi oleh lini bertahan Basel. Keduanya bisa dikombinasikan, yang mampu menciptakan ruang bagi Ozil untuk leluasa bergerak.
"Saya pikir dia mampu mengambil keuntungan dari fakta bahwa kami banyak menciptakan peluang bagus, tapi dia memang pencetak gol. Dia mencetak gol lebih dari 20 di Spanyol dan itu bukan kebetulan," jelas Wenger tentang Perez, yang tampaknya akan menjadi fgur sentral bersama Sanchez.
Menurut Wenger usai pertandingan kontra Basel, secara keseluruhan pemain berusia 28 tahun itu memiliki insting membuat penyelesaian yang bagus saat berada dalam kotak penalti lawan.[]
liga champion lucas perez arsene wenger
