Minggu, 19/05/2024 09:05 WIB

Pusat Pasar Kerja Dorong Pasar Kerja Indonesia Lebih Inklusif

Pusat Pasar Kerja merupakan respon Kementerian Ketenagakerjaan terhadap berbagai problematika ketenagakerjaan di antaranya masih lemahnya link and match antara demand dan supply ketenagakerjaan, tingginya angka pengangguran, dan setumpuk persoalan lainnya.

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi. (Foto: Biro Humas Kemnaker)

Badung, Jurnas.com - Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan terobosan dengan membentuk unit kerja baru bernama Pusat Pasar Kerja. Unit kerja ini ditujukan untuk mengatasi sejumlah persoalan ketenagakerjaan, termasuk untuk mendorong pasar kerja Indonesia menjadi lebih inklusif.

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menyebut bahwa keberadaan Pusat Pasar Kerja merupakan respon Kementerian Ketenagakerjaan terhadap berbagai problematika ketenagakerjaan di antaranya masih lemahnya link and match antara demand dan supply ketenagakerjaan, tingginya angka pengangguran, dan setumpuk persoalan lainnya.

Termasuk di antaranya adalah mendorong pasar kerja Indonesia agar lebih inklusif.

"Karena prinsip pasar kerja ini adalah tiada satupun yang kita tinggalkan. Nothing leave behind," kata Anwar Sanusi saat menyampaikan sambutan dalam Diskusi Interaktif bertemakan Bangkitkan Pasar Kerja Inklusif di Sektor Pariwisata Bersama Karirhub yang diselenggarakan di Badung, Bali, Rabu (15/12/2021).

Anwar Sanusi menjelaskan, dalam 2 tahun terakhir sektor ketenagakerjaan di Indonesia sangat terpukul akibat adanya pandemi COVID-19. Untuk menanggulanginya, selama ini pihaknya telah melakukan terobosan dengan dua pendekatan. Pertama, pendekatan padat karya guna menyerap tenaga kerja.

"Berbagai kementerian/lembaga, dan tentunya juga Kementerian Ketenagakerjaan, menempatkan padat karya ini sebagai alternatif untuk menyerap pengangguran yang cukup banyak," jelasnya.

Pendekatan kedua adalah pengembangan kewirausahaan. Kemnaker sendiri mengemas pendekatan ini dengan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM), yang tujuannya adalah mengembangkan kewirausahaan masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja.

Agar manfaatnya lebih optimal, Anwar Sanusi menyebut bahwa program TKM ini juga dikolaborasikan dengan kementerian/lembaga lain.

"Pola-pola kita ini kita kolaborasikan dengan kementerian-kementerian yang memiliki program serupa, tentunya program yang bertujuan mengatasi perosalan dampak pandemi di sektor ketenagakerjaan," ujarnya.

Tak cukup di situ, Anwar Sanusi menilai bahwa selain pandemi COVID-19, sektor ketenagakerjaan juga masih dihadapkan pada tantangan lain mulai dari mismatch antara supply and demand tenaga kerja, hingga penyiapan SDM terampil dalam menghadapi bonus demografi.

Oleh karenanya, pihaknya membangun Pusat Pasar Kerja dengan tujuan untuk mengatasi berbagai persoalan ketenagakerjaan yang ada. Kemnaker juga telah membangun satu sistem teknologi informasi yang ditujukan untuk memberikan layanan ketenagakerjaan yang terintegrasi. Sistem tersebut dinamakan Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER) yang akan bertransformasi menjadi SIAPKerja.

Dalam kesempatan tersebut, Anwar Sanusi juga meminta kerja semu pihak untuk turut menyebarluaskan informasi mengenai penggunaan SIAP Kerja dan keberadaan Pusat Pasar Kerja.

"Dengan demikian, akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan SIAP Kerja untuk mendukung cita-cita pembentukan ekosistem ketenagakerjaan yang terintegrasi guna meningkatkan angka penyerapan tenaga kerja Indonesia," pungkasnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Tenaga Kerja Anwar Sanusi Pusat Pasar Kerja Inklusif




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :