Sabtu, 18/05/2024 13:18 WIB

Percepat Penurunan Stunting, BKKBN-PT Nestle Indonesia Teken Kesepakatan Bersama

BKKBN menyambut baik inisiatif Nestlé untuk terlibat secara konkret dalam penanggulangan stunting di Indonesia karena masalah kesehatan masyarakat ini memerlukan keterlibatan banyak pihak.

Badan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana (BKKBN) dan PT Nestlè Indonesia melakukan penandatanganan kesepahaman bersama di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta, Selasa (14/12).

JAKARTA, Jurnas.com - Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan PT Nestlé Indonesia bekerja sama dalam meluncurkan program penurunan stunting kepada masyarakat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung yang akan dimulai pada 2022.

Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan Kesepahaman Bersama, yang dilakukan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dan Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Ganesan Ampalavanar, di Kantor pusat BKKBN, Selasa (14/12).

Hasto mengatakan, menyambut baik inisiatif Nestlé untuk terlibat secara konkret dalam penanggulangan stunting di Indonesia karena masalah kesehatan masyarakat ini memerlukan keterlibatan banyak pihak.

"Pada awal tahun ini, pemerintah telah menargetkan agar prevalensi stunting di Indonesia bisa ditekan menjadi 14 persen pada tahun 2024. Tentunya target ini sulit dicapai tanpa dukungan banyak pihak," kata Hasto.

Karena itu, Hasto mengapresiasi keterlibatan Nestle Indonesia dan berharap agar program kemitraan ini bisa segera terlaksana secara nyata dan terukur dalam memperkuat upaya pemerintah dalam penanggulangan stunting sehingga prevalensinya bisa mengalami penurunan yang berarti.

Sementara itu, Ampalavanar mengatakan, Nestlé berkomitmen untuk mendukung keluarga Indonesia untuk menjalani hidup yang lebih sehat, dan lebih bahagia.

Selaras dengan tujuan Nestlé dalam menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan generasi mendatang Nestle Indonesia memberikan kontribusi secara keberlanjutan dalam upaya peningkatan status gizi keluarga Indonesia.

"Salah satunya adalah melalui program Nestlé dukung anak lebih sehat atau secara global dikenal sebagai nestle for healthy kids. Komitmen ini kami butuhkan juga melalui kerjasama dengan berbagai instansi terkait, termasuk BKKBN," ujar dia.

Dia mengatakan, yakin kerjasama lintas sektor ini akan mendukung upaya-upaya bersama dalam mencapai tujuan besar untuk mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan lebih berkualitas.

"Program Nestlé dukung anak lebih sehat berkomitmen membantu anak Indonesia untuk hidup lebih sehat melalui pemberian edukasi gizi dan tumbuh kembang kepada orang tua dan individu sekitar anak," ujarAmpalavanar.

Dia mengatakan, menyambut baik kerja sama dengan BKKBN dalam upaya penurunan stunting melalui kesepakatan bersama, meliputi upaya pemberian edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat di lokasi yang disepakati berupa edukasi gizi, tumbuh kembang, dan fortifikasi pangan.

Selain itu, program ini juga mencakup kegiatan peningkatan efektivitas dan kompetensi dasar sumber daya manusia terkait gizi dan tumbuh kembang anak untuk membantu peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan anak melalui kegiatan pendampingan.

"Kami berharap kerjasama ini dapat berjalan dengan baik dan mendukung anak indonesia tumbuh sehat dan optimal sebagai pemimpin generasi berikut," kata Ampalavanar.

Sebagai informasi, stunting adalah kondisi kekurangan asupan gizi yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, anak stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi anak seumurnya.

Stunting dapat dicegah, antara lain melalui pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan anak-anak khususnya pada usia dini. Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,7 persen.

Sedangkan bila mengacu pada Badan Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa, masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting mencapai lebih dari 20 persen.

KEYWORD :

Percepatan Penurunan Stungin BKKBN Hasto Wardoyo Nestlé Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :