Sabtu, 18/05/2024 12:34 WIB

Slovakia Batasi Akses yang Tidak Divaksinasi COVID-19

Eropa kembali menjadi pusat pandemi, mendorong negara-negara seperti Slovakia dan negara tetangga Austria untuk menerapkan kembali pembatasan menjelang Natal.

Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Foto: REUTERS/Adnan Abidi)

PRAGUE, Jurnas.com -  Perdana Menteri Eduard Heger mengatakan, pemerintah akan membatasi akses ke layanan bagi orang yang tidak divaksinasi. Langkah tersebut dilakukan saat rumah sakit Slovakia kewalahan menghadapi lonjakan infeksi COVID-19.

Eropa kembali menjadi pusat pandemi, mendorong negara-negara seperti Slovakia dan negara tetangga Austria untuk menerapkan kembali pembatasan menjelang Natal.

Negara berpenduduk 5,5 juta ini melaporkan rekor kasus harian sekitar 6.500 dalam beberapa hari terakhir. Kementerian kesehatan mengatakan pada hari Selasa hanya ada 20 tempat tidur dengan ventilator paru-paru yang tersedia.

"Situasi di rumah sakit sangat kritis," kata Heger kepada wartawan.

"Kita perlu memperketat (pembatasan) secara signifikan dalam tiga minggu mendatang untuk menenangkan situasi di rumah sakit," katanya sambil mendesak orang untuk divaksinasi.

Heger mengatakan pemerintah hanya akan mengizinkan orang yang divaksinasi untuk menghadiri acara besar, dan menetapkan aturan untuk pengujian di tempat kerja.

Toko dan layanan tidak penting, olahraga, kesehatan, dan hotel hanya akan dibuka untuk orang yang divaksinasi atau mereka yang telah mengatasi COVID-19 dalam enam bulan terakhir.

Bagian timur Slovakia paling menderita. Sebuah rumah sakit di kota Presov tidak memiliki lagi tempat tidur untuk pasien COVID-19, karena memindahkan mereka ke tempat lain dan membatasi perawatan tidak mendesak.

"Ketika orang tidak peduli (untuk divaksinasi), tentu staf kami frustrasi karena mereka bisa merawat pasien lain," kata J.A. Direktur Rumah Sakit Universitas Reiman Lubomir Sarnik.

Slovakia adalah salah satu negara Eropa yang paling sedikit divaksinasi, dengan 45 persen populasi divaksinasi dibandingkan dengan rata-rata UE 64,9 persen, data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa menunjukkan.

Di negara mayoritas Katolik itu, para uskup juga meminta orang-orang untuk divaksinasi karena 46 orang meninggal karena COVID-19 pada hari terakhir, sehingga jumlah kematian yang dilaporkan sejak pandemi mulai menjadi 13.644. (Reuters)

KEYWORD :

Eduard Heger Slovakia Pandemi COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :