Jum'at, 17/05/2024 22:21 WIB

Kepala BPPSDMP: Pengelolaan Informasi Kunci Keberhasilan Pembangunan Pertanian

BPPSDMP, kata Dedi, merupakan penyambung antara praktisi pertanian (Poktan, Gapoktan, KWT, Petani Milenial, P4S, Red) dengan inovasi teknologi yang dihasilkan oleh lembaga penelitian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Bimtek Literasi dan Pengelolaan Informasi Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mengatakan, pengelolaan informasi menjadi kunci keberhasilan pembangunan pertanian Nasional.

"Pengelolaan informasi ini menjadi kata kunci untuk keberhasilan pembangunan pertanian Nasional," kata Dedi dalam sambutannya sebelum membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi dan Pengelolaan Informasi Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Jakarta, Rabu (10/11).

BPPSDMP, kata Dedi, merupakan penyambung antara praktisi pertanian (Poktan, Gapoktan, KWT, Petani Milenial, P4S, Red) dengan inovasi teknologi yang dihasilkan oleh lembaga penelitian.

Karena itu, inovasi teknologi pertanian harus sampai dengan baik kepada para praktisi pertanian agar dapat diimplementasikan di sawah, kebun, dan seluruh lahan pertanian.

"Tentu saja kalau jembatannya bagus, maka inovasi teknologi produk dan pengembangan pertanian pasti dapat diimplementasika dengan baik. Tapi, kalau jembatannya bolong, maka inovasi teknologi tersebut tidak akan pernah sampai dengan baik kepada praktisi pertanian," ujar Dedi.

Dedi juga mengatakan, pengelolaan informasi menjadi kata kunci keberhasilan pencapaian tujuan BPPSDMP dalam menghasilkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, modern, dan berjiwa entrepreneurship tinggi.

"Salah satu tujuan tupoksi BPPSDMP adalah menyampaikan informasi kepada publik. Kalau kita bisa menyampaikan informasi kepada publik dengan baik, maka publik akan menyerap informasi tersebut dan mengimplementasikannya," ujarnya.

Mengingat pentingnya hal tersebut, Dedi meminta para penyuluh terlibat dalam menyampaikan informasi termasuk inovasi teknologi kepada praktisi pertanian agar produktivitas pertanian bisa semakin meningkat.

"Kalau petani sudah mampu mengadopsi inovasi teknolggi , maka sudah pasti produktivitas meningkat, efisiensi juga meningkat. Apalagi kalau inovasi teknologinya lebih luas dan hebat pasti petani akan mampu menekan ongkos produksi," ujar Dedi.

"Tiga hal tersebut, yakni peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas dan penurunan ongkos produksi menjadi kata kunci keberhasilan pembangunan pertanian kita. Karena kalau tiga hal terbuka bisa terpenuhi, maka produk pertanian kita miliki daya saing tinggi," sambungnya.

Hal ini juga selaras dengan program Integrated Participatory Development Managament of Irrigation Project (IPDMIP), atau Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Terpadu secara Partisipatif yang dilaksanakan dibawah Kementan.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan poduktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi. Selain itu, IPDMIP juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, akses pasar dan layanan keuangan.

Di beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, IPDMIP menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

"Jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat. Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik," kata Syahrul.

IPDMIP, lanjut Syahrul, bertujuan untuk meningkatkan produksi dan juga kesejahteraan petani. “Para petugas penyuluh tidak bisa tidak harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai agar akses pelayanan dan pemasaran di daerah tersebut dapat terpenuhi," kata Syahrul.

 

KEYWORD :

Inovasi Teknologi IPDMIP Dedi Nursyamsi BPPSDMP




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :