Minggu, 28/04/2024 19:51 WIB

Muktamar NU Diduga Disabotase, KPK Harus Usut!

Ini perlu adanya klarifikasi, sehingga kita tidak saling sengkerut dan saling tuduh, saya juga tidak menuduh indikasinya tetap ada kalau memang tidak ada niatan untuk menyelesaikan bahwa ada indikasi sabotase, ada acara apa Kemenag sampai menyewa hotel hampir 100 kamar? dan itu menjadi pertanyaan orang, berikut saya juga.

Ilustrasi lorong kamar hotel. (Foto: Dok. Detik.com)

Jakarta, Jurnas.com - PWNU Lampung masih menunggu klarifikasi dan itikad baik dari pihak Kementerian Agama (Kemenag) terkait dugaan aksi borong kamar hotel di Lampung.

Wakil Ketua PWNU Lampung, Muhammad Irfandi mengatakan aksi borong kamar hotel yang dilakukan oleh oknum Kemenag bertepatan dengan tanggal berlangsungnya pergelaran acara Muktamar ke- 34 Nahdlatul Ulama (NU).

Dia menyarankan agar pihak Kemenag melakukan investigasi terhadap oknum yang mengatasnamakan kementerian tersebut.

"Ini perlu adanya klarifikasi, sehingga kita tidak saling sengkerut dan saling tuduh, saya juga tidak menuduh indikasinya tetap ada kalau memang tidak ada niatan untuk menyelesaikan bahwa ada indikasi sabotase, ada acara apa Kemenag sampai menyewa hotel hampir 100 kamar? dan itu menjadi pertanyaan orang, berikut saya juga," kata Irfandi melalui sambungan telepon, Selasa (9/11).

Ia mengatakan dengan adanya kejadian seperti ini dikhawatirkan akan membuat kesan dan citra yang tidak baik bagi PCNU Lampung sebagai tuan rumah penyelenggara muktamar 23-25 Desember 2021 nanti.

Diakui dia, ditunjuknya Lampung sebagai tuan rumah, adalah kemampuan untuk mengakomodir para tamu-tamu.

"Karena ini akan menjadi pertaruhan citra baik PCNU Lampung sebagai tuan rumah. Gimana nanti kita mau mencari hotel, gimana dengan kiai-kiai kita yang sepuh mau tinggal di hotel (dekat dengan lokasi acara). Ini dapat mempermalukan kita, panitia belum terbentuk sudah seperti ini," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Irfandi menegaskan sebagai tuan rumah hanya ingin penyelenggaran muktamar berlangsung baik semuanya.

"Saya cuma mau acara muktamar ini sukses dan baik semua. Saya tidak mau masuk dalam kontelasi siapa dukung siapa, saya kan tidak punya suara," paparnya

Irfandi mengingatkan dalam pergelaran muktamar para bakal calon untuk bertarung saja secara sportif. "Silahkan saja (bertarung,red) di atas sana, yang di bawah tidak perlu dibawa-bawa," pungkasnya.

Berdasarkan pengakuan Irfandi, ada sejumlah hotel yang terkonfirmasi dipesan oleh Kemenag. Di antaranya, 80 kamar di Hotel Novotel, 80 kamar di Hotel Emersia, 80 kamar di Springhill, 120 kamar di Yuna, 70 kamar di Hotel Amalia, Swissbel-hotel 50 kamar, dan Sheraton 80 kamar.

Untuk itu, dia meminta kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyikapi persoalan tersebut. Sebab, kata dia, ada indikasi tindakan untuk mengacaukan kegiatan Muktamar di Lampung.

"Saya minta agar Polisi dan KPK usut ini jangan sampai kita Lampung sebagai tuan rumah dipermalukan. Ini kegiatan besar hajat orang banyak," ungkap Irfandi.

Sementara itu, Kementerian Agama membantah kabar soal pihaknya melakukan sabotase dengan menyewa hotel bertepatan saat Muktamar ke-34 NU di Lampung pada Desember mendatang.

Plt Kabiro Humas Data dan Informasi Kemenag, Thobib Al-Asyar mengatakan, pihaknya sudah mengecek kabar tersebut ke Kemenag Kanwil Lampung.

"Hasil koordinasi kami dengan Kanwil Lampung, bahwa itu tidak benar sama sekali," kata Thobib saat dikonfirmasi, Selasa (9/11).

Dia juga mengatakan Kemenag pusat tidak melakukan hal tersebut.

KEYWORD :

Muktamar NU Nahdlatul Ulama Kemenag PWNU Lampung Muhammad Irfandi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :