Minggu, 19/05/2024 00:54 WIB

Perubahan Iklim: Kurangi Penerbangan hingga Larangan Makan Daging

Lembaga independen Inggris, Komite Perubahan Iklim (CCC) menilai banyak negara gagal mengendalikan perubahan iklim, sebab tak mampu mengurangi jumlah penerbangan dan konsumsi daging.

Ilustrasi perubahan iklim (foto: Independensi)

London, Jurnas.com - Lembaga independen Inggris, Komite Perubahan Iklim (CCC) menilai banyak negara gagal mengendalikan perubahan iklim, sebab tak mampu mengurangi jumlah penerbangan dan konsumsi daging.

Padahal, kedua faktor ini merupakan penyumbang karbon tertinggi, yang menyebabkan atmosfir makin panas, dan pada gilirannya memicu perubahan iklim.

Laporan dari CCC muncul menjelang KTT iklim COP26 yang akan diadakan di Glasgow, Skotlandia mulai akhir pekan ini.

"Ada lebih sedikit penekanan pada pengurangan permintaan untuk aktivitas karbon tinggi dari pada dalam skenario CCC," demikian pernyataan CCC dikutip dari BBC pada Rabu (27/10).

"Pemerintah tidak memasukkan ambisi eksplisit pada perubahan pola makan, atau pengurangan pertumbuhan penerbangan, dan kebijakan untuk mengelola permintaan perjalanan belum dikembangkan untuk menyamai pendanaan yang telah dilakukan," sambungnya.

Nick Eyre, Profesor Kebijakan Energi dan Iklim di Universitas Oxford, menilai tujuan mengendalikan perubahan iklim tidak akan tercapai, kecuali ada kombinasi teknologi dan perubahan perilaku.

Rencana iklim Net Zero yang diluncurkan minggu lalu menunjukkan bagaimana hampir setiap sektor ekonomi harus secara virtual menghilangkan emisi karbon, yang memanaskan planet pada tahun 2050.

"Rencana yang saat ini tidak jelas harus segera ditetapkan untuk meningkatkan efisiensi energi rumah untuk 60 persen rumah tangga Inggris, yang merupakan pemilik-penghuni tetapi tidak dalam kemiskinan bahan bakar," katanya.

"Lebih banyak kebijakan juga diperlukan untuk mengekang emisi dari penggunaan lahan dan pertanian," lanjutnya.

KEYWORD :

Perubahan Iklim Penerbangan Makan Daging Komite Independen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :