Senin, 29/04/2024 14:51 WIB

Soal Setnov, DPP Golkar Lawan Ical Cs

Dewan Pembina disebut hanya sebatas memberi masukan dan keputusan DPP Golkar untuk mengembalikan jabatan Setnov tidak dapat dianulir.

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Ical

Jakarta - Dewan Pembina Partai Golkar meminta agar Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tidak rangkap jabatan sebagai Ketua DPR. Karena kedua jabatan itu dianggap penting, maka Setnov diminta fokus sebagai ketua partai.

Menanggapi usulan itu, Koordinator Bidang Hukum dan Politik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Yorrys Raweyai mengatakan, masukan dari Dewan Pembina tidak bisa serta merta membatalkan putusan DPP Partai Golkar.

Menurutnya, Dewan Pembina hanya sebatas memberi masukan dan keputusan DPP Golkar untuk mengembalikan jabatan Setnov tidak dapat dianulir.

"Namanya Dewan Pembina, mereka berikan pertimbangan karena itu diatur pasal 21 AD/ART Golkar. Dalam mengambil keputusan strategis ke dalam dan luar memang harus dikoordinasikan dengan Dewan Pembina," kata Yorrys, menanggapi masukan Dewan Pembina Golkar, Jumat (25/11).

Menurutnya, keputusan untuk mengganti posisi Ketua DPR dari Ade Komaruddin kepada Setnov berada di tangan DPP Golkar. Sedangkan, Dewan Pembina hanya memberi masukan.

"Beliau (Ical) bilang akan kembalikan sepenuhnya untuk DPP, pada Pak Novanto untuk pertimbangkan saran dan usul Dewan Pembina," tegas Yorrys.

Sebelumnya, Ical selaku Ketua Dewan Pembina Partai Golkar menyarankan, agar Setnov tidak rangkap jabatan dan tetap fokus sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Menurutnya, partai dan DPR adalah dua institusi penting yang membutuhkan satu waktu yang sangat penuh. Sehingga, kedua jabatan itu membutuhkan waktu yang cukup penuh. Jika tidak, maka akan merugikan salah satu lembaga tersebut.

Ical menegaskan, setiap masukan yang diberikan Dewan Pembina harus dijalankan DPP Partai Golkar. Hal itu sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, keputusan strategis partai harus dibicarakan bersama.

"Di dalam ART pasal 21 ayat 1, 2 dan 3 keputusan strategis dibicarakan bersama antara Dewan Pembina dan DPP," tegasnya.

Ical menekankan, nasihat Dewan Pembina itu harus dilaksanakan oleh DPP. Ketentuan tersebut telah disepakati oleh seluruh anggota partai saat Musyawarah Nasional Partai Golkar di Bali beberapa waktu lalu.

Dimana, secara eksplisit disebutkan bahwa hal strategis yang harus diputuskan bersama yakni terkait pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden serta pimpinan lembaga negara.

"Seperti disepakati dalam munas, nasehat Dewan Pembina itu harus diikuti dan dilaksanakan oleh DPP," tegas Ical.

Senada dengan Ical, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung mengaku sepakat agar Setnov tetap fokus sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Hal itu bertujuan agar Golkar ke depan semakin baik dan mendapatkan dukungan dari publik sehingga pada Pemilu 2019 mendatang.

"Kami sepakat sebaiknya fokus. Seperti yang dikatakan tadi dua posisi itu kan penting dan strategis, dalam mengemban tugas berkaitan dengan posisi seseorang memang sebaiknya seseorang itu fokus dalam melaksanakan tugasnya," jelas Akbar.

KEYWORD :

Ketua DPR Ade Komaruddin Partai Golkar Setnov




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :