Sabtu, 04/08/2018 10:30 WIB
Yerusalem – Pemimpin gerakan Islamis Pkalestina, Hamas, menggelar pertemuan mendadak pada Jumat (3/8) malam. Pertemuan tersebut dilakukan di tengah spekulasi gencatan senjata jangka panjang dengan Israel di Jalur Gaza.
Dilansir dari AFP, seorang pejabat senior Hamas yang tak mau disebutkan namanya mengungkapkan, pentola Hamas Ismail Haniya akan memimpin pertemuan tersebut.
“Anggota akan membahas isu penting, termasuk proposal dari Mesir dan utusan PBB Nickolay Mladenov mengenai gencatan senjata, dan pencabutan blokade Israel di Gaza,” jelas sumber tersebut.
Di antara anggota yang hadir, kata sumber itu, yakni wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri, yang melintasi perbatasan dari Mesir pada Kamis kemarin. Delapan pemimpin Hamas lainnya yang berada di luar Gaza juga ikut bergabung.
Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah
Diizinkan Rektor, Polisi Tangkap Puluhan Pengunjuk Rasa pro-Palestina di Universitas Columbia
Bentrokan Sengit Melanda Protes atas Perang Gaza dengan Penentangnya di Kampus UCLA
Aruri, yang tinggal di Libanon dan belum pernah mengunjungi Gaza karena ia dicari oleh Israel, diberi jaminan Mesir dan PBB atas keselamatannya, kata sumber Hamas.
Menjelang pertemuan, anggota sayap politik Hamas Hassam Badran mengatakan dalam sebuah pidato di perbatasan bahwa kepemimpinan "akan mendorong aksi politik untuk mematahkan blokade di Gaza".
Israel kembali memberlakukan blokade terhadap pasokan bahan bakar ke Gaza, sebagai tanggapan atas teror layang-layang api yang melintasi perbatasan.