Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya siap untuk berbicara dengan Iran tentang kedua negara yang kembali ke perjanjian itu, yang bertujuan untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir sambil mencabut sebagian besar sanksi internasional.
Zarif mengatakan, rakyat Iran menentang perang ekonomi dan terorisme ekonomi yang dilakukan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump
Zarif juga merujuk pada pemilihan umum di Iran pada Juni nanti. Jika seorang presiden garis keras terpilih, kondisi ini bisa semakin membahayakan kesepakatan.
Iran terbuka untuk bekerja sama dengan AS di sektor minyak dan keamanan Teluk Persia.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menepis tudungin Prancis yang menyebut Teheran sedang membangun senjata nuklir.
Pesan itu disampaikan dalam postingan di Twitter pada Sabtu (2/1), sehari sebelum Iran memperingati kematian Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memulai kunjungan ke sekutu Venezuela pada Rabu (4/11) kemarin.
Teheran telah menjadi sekutu penting bagi Caracas ketika Amerika Serikat (AS) memperketat sanksi yang dimaksudkan untuk memaksa Presiden Nicolas Maduro lengser dari kekuasaan.
Pernyataan tersebut memperjelas bahwa pembatasan pencabutan senjata dan larangan perjalanan dirancang untuk menjadi otomatis tanpa diperlukan tindakan lain.
Ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak Presiden AS, Donald Trump pada 2018 secara sepihak menarik diri dari kesepakatan itu.